Agnesh kembali mendongakkan kepalanya, "Aurel sudah nggak ada Mbok, Agnesh sudah kehilangan sahabat Agnesh."
Agnesh menunduk dalam, air matanya kembali siap untuk jatuh. Gadis itu menyimpan dalam-dalam tangisannya. Karena sedari tadi Mbok Ningsih sudah melihat dirinya menangis tanpa alasan yang jelas. Sedang Si Mbok hanya terdiam, kalimat yang keluar dari mulut Agnesh membuat dirinya tak lagi bisa berpikir positif.
Bersambung...
Stay tuned untuk chapter berikutnya yang ga kalah menarik yaa!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H