Mohon tunggu...
Indan Fitriani
Indan Fitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

belajar dengan santai

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perspektif Model Pengembangan Mutu Joseph M. Juran: Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Untuk Menghadapi Tantangan Global

4 April 2024   02:13 Diperbarui: 4 April 2024   02:18 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perspektif Model Pengembangan Mutu Joseph M. Juran: Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Untuk Menghadapi Tantangan Global

Sumber daya manusia berkualitas diperlukan dalam era globalisasi untuk menghadapi tantangan, perubahan, dan persaingan diseluruh dunia. Perubahan global yang terus berlanjut ini, yang ditunjukkan oleh perkembangan teknologi informasi yang semakin digital, memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, polotik, dan juga penciptaan sumber daya manusia. 

Untuk menghadapi tantangan ini, setiap negara harus meningkatkan sumber daya manusianya. Hal ini karena SDM yang berkualitaslah yang akan mampu menghadapi perubahan, persaingan, dan tantangan global.

Menurut data yang dikumpulkan oleh GTCI ( Global Talent Compatitiveness Index ) 2019, yang menilai daya saing negara berdasarkan kemapuan sumber daya manusianya, negara Indonesia masih memiliki daya saing yang lemah. Dan negara Indonesia juga menempati urutan ke-67 dari 125 negara diseluruh dunia, dan ke-6 di ASEAN. 

Karena data statistik ini, pemerintah indonesia harus terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk menjadi negara yang berdaya saing dan mampu menghadapi tantangan dunia. Pendidikan sangat penting untuk menghasilkan sumber daya manusia yang baik. Karena pendidikan sendiri berarti menumbuhkan potensi untuk berfikir dan bertindak dengan cara yang cerdas. Pendidikan juga harus mampu menghasilkan lulusan yang cerdas dan berkualitas tinggi.

Dari kasus tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada tiga masalah yang sedang terjadi. Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut:

  • Daya saing Indonesia masih rendah di Global Talent Compatitiviness Index (GTCI) 2019. Negara Indonesia menempati urutan ke-67 dari 125negra. Hal ini menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang rendah, terutama di bidang pendidikan yang tidak mampu menghasilkan lulusan yang kreatif, inovatif, dan berkualitas tinggi. 
  • Perubahan yang cepat kearah digitalisasi ini meuntut sumber daya manusia untuk beradaptasi, tetapi kualitas pendidikan menjadi hambatan dalam menghadapi tantangan ini.
  • Indonesia perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk menghadapi perubahan ekonomi, sosila dan teknologi.

Pendidikan berkualitas tinggi menjadi sangat penting untuk  menghadapi hal ini. Model pengembangan mutu Joseph M. Juran adalah salah satu model pengembangan mutu yang dapat digunakan. Konsep Juran mengetakan bahwa " Quality is fitness for use" dan lembaga pendidikan dapat berfokus pada kualitas layanan pendidikan. Dalam proses pencapaian mutu, Juran Menawarkan tiga tahapan yang dikenal sebagai trilogy Juran, yaitu perencanaan mutu, pengendalian mutu, dan peningkatan mutu.

Adapun lima dimensi menurut juran yaitu meliputi rancangan, kesesuaian, ketersediaan, keamanan, dan guna praktis. Hal ini menekankan pentingnya mutu pendidikan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan internal (kepala sekolah, guru, karyawan) maupun  eksternal (siswa, orang tua, pemerintah, pasar kerja, masyarakat).

Solusi yang dapat diambil adalah dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen mutu seperti yang dikemukakan oleh Joseph Juran. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Penyempurnaan Kurikulum: Kurikulum diubah untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang terus berubah dan memastikan bahwa materi yang diajarkan sesuai.
  • Peningkatan Kualitas Pengajaran: Memberikan pelatihan dan pengembangan kepada guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran, termasuk penggunaan pendekatan pembelajaran yang kreatif dan efektif.
  • Penguatan Pengawasan Mutu: Menerapkan sistem pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa persyaratan pendidikan dipenuhi dan bahwa institusi pendidikan memberikan pendidikan berkualitas tinggi.
  • Kolaborasi dengan Industri: Berkolaborasi dengan industri untuk memastikan bahwa lulusan memiliki keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini dan masa depan.
  • Pengembangan SDM:  Mendukung dan mendorong pendidik dan tenaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas diri mereka melalui pelatihan dan pendidikan lanjutan.

Diharapkan bahwa negara Indonesia dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saingnya dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks yaitu dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen mutu seperti yang dikemukakan oleh Joseph Juran.

Siapa Itu Joseph M. Juran?

Dr. Joseph M. Juran adalah pakar mutu yang lahir di Brailia, Rumania, pada 24 Desember 1904. Keluarga Juran meninggalkan Rumania dan bermigrasi ke Amerika Serikat ketika dia berusia lima tahun. Di usia delapan tahun, dia pindah lagi ke Minnesota dengan harapan hidupnya lebih baik.  

Meskipun harapan mereka belum terpenuhi, mereka masih mengalami kesulitan untuk menjadi lebih baik.  Selama masa mudanya, Juran memiliki prestasi yang jauh di atas rata-rata siswa, sehingga ia akhirnya melewatkan empat tingkat kelas.  Juran masuk Universitas Minnesota pada tahun 1920.  

Pada tahun 1924, Joseph lulus dari University of Minnesota dengan gelar B.S. dalam Teknik Elektro. Setelah lulus, Juran menunda kuliahnya dan mulai bekerja. Juran menerima gelar J.D. di Hukum dari Universitas Loyola pada tahun 1936 dan menggunakan jam tambahan untuk mengikuti kelas.

Banyak buku telah diterbitkan oleh Juru. Lebih dari 200 buku dan ratusan makalah adalah karyanya dalam bidang sastra. Beberapa karyanya telah diterjemahkan ke 17 bahasa. Pada tahun 1928, Juran mulai menulis secara profesional. Dia menulis sebuah pamflet berjudul "Metode statistik yang diterapkan pada masalah manufaktur." Sampai hari ini, Handbook Quality Control AT & T yang terkenal didasarkan pada pamflet ini. Handbook Pengendalian Kualitas, edisi pertama yang diterbitkan pada tahun 1951, adalah salah satu buku paling berpengaruh di Juran. 

Handbook Kontrol Kualitas menetapkan Juran sebagai otoritas terkait kontrol kualitas. Juran telah menulis banyak buku dan telah membuat kontribusi sastra selama lebih dari dua dekade. Hampir tiga puluh tahun setelah kunjungannya ke Jepang, Kaisar Hirohito menganugerahi Juran Order of the Sacred Treasure, penghargaan tertinggi yang dapat diberikan kepada seseorang yang tidak berasal dari Jepang.

Konsep Pengembangan Mutu Menurut Juran?

Joseph M. Juran mengatakan bahwa pengembangan mutu berasal dari pengembangan perusahaan, tetapi juga dapat digunakan dalam pendidikan. Seperti yang telah disebutkan di atas, kenyataan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih dianggap rendah menjadi cambuk bagi masyarakat Indonesia. Ini tidak berarti kita harus menjadi lebih pesimis; sebaliknya, ini harus menjadi pemikiran yang mendalam bagi pemerintah dan pengelola pendidikan tentang bagaimana mereka dapat melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. 

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, kita masih membutuhkan dan mencontoh ide-ide dari negara-negara maju serta pemikiran para ahli. Salah satunya konsep mutu dari Joseph M. Juran. Diharapkan dengan adanya sumbangan konsep mutu dari beberapa ahli dalam hal ini konsep pengembangan mutu Joseph M. Juran bisa mentransformasikan menjadi pendidikan yang lebih baik dan lebih berkualitas lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun