Sebelum kita membahas mengenai perbedaan antara ekonomi  islam dan ekonomi konvensional , perlulah kita mengetahui terlebuh dahulu hakikat ekonomi itu sendiri. Menurut para ahli ekonomi itu didenifisikan sebagai  pengetahuan tentang  peristiwa dah  persoalanyang berkaitan dengan upaya  manusia baik individu maupun kelompok  dalam  memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas  dengan  sumber daya yang terbatas  .
Berdasarkan  denifisi di atas, kita dapat mengambil esensi bahwasanya ekonomi sangat erat kaitannya dengan upaya manusia dalam  memenuhi  kebutuhan hidupnya. Namun ada satu  hal  yang menarik yaitu  mengenai sumber daya yang  terbatas. Perlu kita ketahui bahwa yang  menjadi tidak tebatas bukanlah  kebutuhan  manusia melainkan  keinginan  manusia. Oleh karena itu untuk  memenuhi keinginan  manusia yang  yang  tidak  terbatas  itu di perlukan  alat  pemuas  kebutuhan. Alat pemuas kebutuhan dalam  ha l ini adalah  sumber  daya, dalam  islam  tidaklah  mengenal sumber daya yang terbatas  karena di dalam al 'Quran terdapat ayat yang mengatakan  bahwa allah  SWT. Telah menciptakan sesuatu dengan  kadar  yang  sempurna.Dan allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini tanpa ada kekurangan.untuk memnuhi kebutuhan manusia.
Ekonomi Islam adalah suatu ekonomi berdasar pada ketuhanan. Ada suatu
perbedaan pokok di dalam paradigma antara Ekonomi Islam dan ekonomi
konvensional. Ekonomi yang konvensional memandang suatu ilmu pengetahuan
sebagai sesuatu yang secular bahwa kebebasan Ekonomi Islam dibangun
didasarkan pada prinsip religius,dan di jalankan sesuai syariat islam .Sistem Ekonomi Islam membedakan antara
diskusi ekonomi dari sudut pandang produksi barang-barang dan jasa tercakup di
diskusi ekonomi" dan diskusi ekonomi dari sudut pandang cara untuk
mendapatkan, untuk menggunakan, dan untuk mendistribusikan barang-barang
dan jasa tercakup di diskusi sistem ekonomi". Sistem ekonomi yang konvensional
membuat diskusi ekonomi" dan " sistem ekonomi" sebagai suatu unit tidak dapat
dipisahkan.
Sistem ekonomi Islam adalah sebuah sistem ekonomi yang terpancar dari aqidah
Islamiah. Islam sengaja diturunkan oleh Allah Swt untuk seluruh umat manusia.Dan untuk mempermudah umat manusia.
Sehingga ekonomi Islam akan bekerja sekuat tenaga untuk mewujudkan
kehidupan yang baik dan sejahtera bagi manusia. Tetapi hal ini bukanlah sebagai
tujuan akhir, sebagaimana dalam sistem ekonomi yang lain. Ekonomi Islam bertitik
tolak dari Allah dan memiliki tujuan akhir pada Allah juga (Allah kaghoyyatul
ghoyyah). Sebagai ekonomi yang ber-Tuhan maka Ekonomi Islam---meminjam
istilah dari Ismail Al Faruqi---mempunyai sumber "nilai-nilai normatif-imperatif",
sebagai acuan yang mengikat. Dengan berdasarkan kepada aturan Allah, setiap
perbuatan manusia mempunyai nilai moral dan ibadah. Setiap tindakan manusia
tidak boleh lepas dari nilai, yang secara vertikal merefleksikan moral yang baik,
dan secara horizontal memberi manfaat bagi manusia dan makhluk lainnya.
Sejarah pemikiran ekonomi islam ini sangatlah tidak menguntungkan karena sepanjang sejarah islam para pemikir dan pemimpin politik muslim sudah mengembangkan gagasan ekonomi mereka sedemikian rupa sehingga mengharuskan kita untuk menganggap mereka sebagai para pencetus ekonomi islam yang sebenarnya. Penelitian di perlukan untuk menampilkan pemikiran ekonomi dari para pemikir besar islam seperti tokoh Abu Yusuf  (meninggal tahun.182 H),Yahya bin Adam (meninggal tahun.303 H i eperti).
Kajian tentang pemikiran ekonomi dalam islam sperti itu akan membantu menemukan sumber-sumber pemikiran ekonomi islam kontemporer,di satu pihak dan pihak lain, akan memberi kemungkinan kepada kita untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai perjalanan mengenai pemikiran ekonomi islam selama ini. Kedua-duanya akad aplikasinya.
Pemikiran konvensional  dalam sistem ekonomi, uang dan bank dalam perspektif  ekonomi itu tidak sesuai dengan syariat ekonomi islam karena dalam ekonomi konvensional sama halnya dengan bank konvensinal.Yang di dalamnya masih meleset dari ajaran agama islam atau syariat islam.
Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi konvensional
Ekonomi islam
a)Manusia sosial namun religius.
b)Menentukan masalah dengan menentukan prioritas.
c)Sistem pertukaran di tuntunoleh etika islam.
d)Pilhian alternatif kebutuhan di tuntun dengan nilai islam. Â
Ekonomi konvensional
a)Manusia sosial.
b)Menangani masalah dengan keinginan individu.
c)Pertukaran di tuntun oleh kekuatan pasar.
d)Piihan alternatif kebutuhan di tuntun oleh kepentingan individu/egois
Berdasarkan perbedaan di atas akan lebih di jelaskan kembali perbedaan secara jelas antara ekonomi islam dan ekonomi konvensional.
1.Ekonomi islam mempunyai pedoman / acuan dalam kegiatan ekonomi yang bersumber dari wahyu ilahi maupun pemikiran para mujtahid sedangkan ekonomi konvensional di dasarkan kepada pemikir yang di dasarkan kepada paradigma pribadi mereka masing-masing sesuai dengan keinginannya, dalam ekonomi konvensional menilai bahwa agama termasuk hukum syariah tidak ada hubungannya dengan kegiatan ekonomi.
2.Dalam ekonomi islam nrgara berperan sebagai wasit yang adil, maksudnya pada saat tertentu dapat melakukab intervensi dalam perekonomian dan ada kalanya tidak di perbolehkan untuk ikut campur ,contohnya pda saat harga naik , apabila harga naik di sebabkan oleh adanya ognum yang melakukan rekayasa pasar maka pemerintah wajib melakukan intervensi sedangkan apabila harga naik karna alamiah maka pemerintah tidak boleh ikut campur dalam menetapkan harga,seperti yang di riwayatkan oleh hadits nabi terkait kenaikan harga. Daam ekonomi konvensional , kapasitas tidak mengakui peran pemerintah dalam perekonomian ,dalam sosialis negara berperan absolut dalam ekonomi sehingga tidak terdapat  keseimbangan antara kedua sistem tersebut.
Disiplin ilmu dalam ekonomi
Dalam bidang ekonomi,yang di susun oleh kapitalisme memunculkan ketergantungan yang berlebihan pada apa yang di sebut dalam nilai-nilai ekonomi yang bisa menjadi sesuatu yang mustahil.
Ilmu ekonomi sebagai disiplin ilmu yang tidak semata-mata di pandang sebagai instrumen ilmu dan bisnis untuk tujuan realitas  material,melainkan juga sebagai instrumen yang dapat di gunakan untuk menstrimulasi bangkit dan kesadaran ke tuhanan (kesadaran spiritual) dan kesadaran ekologis.
Islam memandang persoalan ini secara universal dan integral, agar dapat meembedakan antara sisi materi dan sisi rohani.
Referensi
Suprayitno eko,ekonomi islam,graha ilmu,yogyakarta,2005.
Muhammad,prinsip ekonomi,graha ilmu,yogyakarta,2007.
Hakim lukman,ekonomi islam  dan konvensional,erlangga,jakarta,2012.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H