Mohon tunggu...
Indah Sundari
Indah Sundari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi universitas riau

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Remaja dalam Proses Menuju Kedewasaan

6 Maret 2022   14:39 Diperbarui: 6 Maret 2022   14:42 2333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menatap masa depan (dokpri)

Mungkin bagi orang tua yang memiliki konflik dengan anaknya yang masih remaja merasa kalau anaknya tidak mau mendengarkan nasihat dari orang dewasa yaitu orang tua sendiri.

 Tetapi sebenarnya anaknya mendengarkan bahkan terus memikirkan perkataan orang tuanya tetapi masih memegang teguh ego nya. Konflik dengan orang tua akan menurun seiring dengan berjalannnya waktu.

 Mungkin saran dari teman sebaya merupakan salah satu hal yang lebih efektif dalam pembentukan karakter remaja menuju dewasa. Nasehat bahkan saran dari teman sebaya lebih mudah di cerna dan di terima bagi remaja karena mereka akan merasa dalam suatu posisi dan kondisi yang sama sehingga dapat saling memahami satu sama lain. 

Dengan teman sebaya juga kemungkinan memiliki permasalahan yang sama sehingga memiliki jalan keluar yang sama. Tidak sedikit pula anak yang lebih tertutup dengan orang tuanya daripada dengan temannya yang justru lebih terbuka dan lebih tau masalah apa yang di alami. 

Hal ini menyebabkan orang tua yang tidak mengenal karakter anak sendiri dan justru membuat keputusan yang terkesan seperti perintah di mata sang anak yang sulit untuk di terima anak remaja. 

Orang tua tidak boleh semaunya menolak perubahan yang terjadi pada anak remajanya. Itulah yang terkadang menjadi sebuah beban dan pikiran dalam anak anak remaja dalam proses menuju dewasanya. 

Bahkan banyak juga diantaranya remaja yang mengalami kesehatan mental yang buruk karena tekanan dari orang tua maupun proses menuju dewasa. 

Orang tua bukanlah satu satunya yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi proses dari remaja menuju kedewasa, salah satunya adalah diri sendiri. 

Menyalahkan diri sendiri juga sering dialami oleh kebanyakan remaja, tak jarang mereka menyalahkan diri sendiri dalam sebuah keputusan yang di ambil. Kecewa dengan diri, dapat disebabkan karena sering membandingkan diri dengan orang lain yang dalam pandangan orang terlihat sempurna. 

Padahal untuk menuju dewasa harus memiliki jati diri sendiri dan berjuang atas diri masing masing juga di tuntut untuk mampu memiliki pribadi yang matang. 

Melihat orang -- orang yang terlihat baik dalam kehidupannya dapat menimbulkan kekhawatiran dalam pikiran remaja, mereka akan merasa bahwa apakah kehidupan yang ia jalani sangat buruk bahkan tak jarang juga ada dari mereka yang menyalahkan takdir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun