Mohon tunggu...
Indah SriHandayani
Indah SriHandayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya suka menulis puisi,cerpen, artikel,dan membuat Desain, kunjungi akun Instagram saya di https://www.instagram.com/1ndaaah_?igsh=bXc5YmhidjJmZGVl 👈

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Hantu Bersiul di Hutan Terlarang

19 Juli 2024   18:53 Diperbarui: 19 Juli 2024   18:55 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lama kemudian, suara hening malam hanya terganggu oleh desiran angin dan desiran dedaunan. Api unggun di belakang mereka mulai meredup seiring dengan jarak yang semakin memisahkan mereka dari Ryan.

Tiba-tiba, di kejauhan, mereka mendengar suara siulan yang samar. Maya langsung memegang lengan Beni dengan erat. "Itu suara siulan!"

Ana memicingkan mata, mencoba mencari tahu asal suara itu. "Apa Ryan sudah kembali?"

Namun, tak ada jawaban. Hanya gemuruh angin yang menjawab keheningan malam. Mereka menunggu, namun Ryan tak kunjung muncul.

"Kita harus mencarinya," kata Beni, mengambil tongkat kayu untuk bersiap-siap menjelajahi kegelapan yang semakin menakutkan.

Mereka bertiga kemudian memasuki hutan dengan hati-hati, menyusuri setiap jalan setapak yang gelap. Suara-suara aneh mulai terdengar di sekitar mereka---desiran angin yang seperti bisikan, suara langkah kaki yang tak tampak.

Ketika mereka hampir menyerah, mereka mendengar suara tertawa dari kejauhan, diikuti dengan siulan yang jelas terdengar semakin dekat.

"Ryan! Di mana kamu?" teriak Maya, mencoba menembus kegelapan dengan suaranya.

Di malam yang semakin gelap dan mencekam, Beni,maya dan ana terus menacari Ryan ,dan terus berusaha menjauh dari suara siulan yang menghantui. Ana, salah satu di antara mereka, diam-diam merasa kehadiran mahluk halus di sekitar mereka. Dia merasakan getaran yang menakutkan, tetapi dia tidak sendirian---neneknya pernah memberinya sebuah kalung jimat yang diyakini dapat melindungi dari kekuatan gaib.Tiba-tiba, dari balik pohon besar di depan mereka, muncul sosok bayangan wanita tinggi dengan gaun putih bersih, rambut panjang tergerai. Suaranya menggema dengan suara serak, "Siulllaaan... aku di sini..."

Anak-anak itu membeku, tak bisa bergerak. Hanya Ana yang mengingatkan mereka untuk berlari dan menyuruh mereka bersembunyi di balik pohon,maya dan Beni lari dengan cepat, melewati pohon-pohon dan semak-semak,Ana sekarang menghadapi sosok itu sendiri dengan berani ia mulai mengucapkan mantra yang diajarkan oleh neneknya tetapi sosok wanita itu juga terus menyerangnya hingga energi ana mulai terkuras, sedangkan maya dan Beni hanya bisa berdoa untuk keselamatan mereka, suara siulan semakin menggema, Ana merasa nyalinya mulai luntur. Dia tahu harus bertindak cepat sebelum hantu itu menguasai mereka sepenuhnya. Dengan gemetar, dia mulai mengucapkan mantra-warisan neneknya. Suaranya bergetar di dalam keheningan hutan yang tegang.

"Surga, bumi, dan bulan, lindungi kami dari kegelapan yang mengancam. Jangan biarkan roh jahat ini mencelakai kami!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun