Langkah pertama adalah mengidentifikasi adanya kesenjangan antara keadaan yang ada atau teridentifikasi dengan keadaan yang seharusnya. Penting untuk tidak mengabaikan masalah atau menganggap ada masalah padahal sebenarnya tidak ada.
2. Diagnosis.
Langkah ini merupakan tahap yang paling penting. Metode yang tepat untuk mengidentifikasi siapa, apa, mengapa, dimana, dan bagaimana konflik terjadi harus diterapkan dengan cermat.
3. Menyepakati Suatu Solusi.
Kumpulkan masukan dari semua pihak yang terlibat untuk mencari jalan keluar yang memungkinkan. Filterlah solusi-solusi yang tidak praktis atau tidak dapat diterapkan.
4. Pelaksanaan.
Sadari bahwa setiap solusi akan memiliki keuntungan dan kerugian. Namun, pastikan keputusan tidak dipengaruhi terlalu banyak oleh pertimbangan keuntungan dan kerugian tersebut.
5. Evaluasi.
Setelah penyelesaian diterapkan, lakukan evaluasi terhadap hasilnya. Apabila solusi yang diterapkan tidak berhasil, kembalilah ke langkah-langkah sebelumnya dan coba lagi dengan pendekatan yang berbeda.
Menurut Mangkunegara (2009), para manajer dan karyawan memiliki beberapa strategi dalam menangani dan menyelesaikan konflik. Strategi-strategi tersebut adalah:
1. Menghindar.