Mohon tunggu...
IndahPutri R
IndahPutri R Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Talak Tilu

25 April 2017   20:53 Diperbarui: 29 April 2017   17:28 1450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Disana Nugroho, diujung lapangan dengan bola futsal digenggaman.

“Apa?”

Nugroho mengedikkan kepalanya kearah sudut lapangan, Anggi mengikuti pandangannya, disana Anton, dan Fajar nampak tengah berlatih. Anton menendang, Fajar menangkap, dan bergantian setelahnya. Anggi mengangguk paham, memberi kode kearah Nugroho bahwa dia siap. Nugroho bersiap dengan kuda-kudanya, begitupun Anggi.Dengan lekat Anggi mengamati tiap gerakan Nugroho, mengantisipasi semaksimal mungkin terjadi kegagalan

“Nyeri-nyeri moal benang di ubaran
 Kajen tutumpuran paeh ge teu panasaran”

Saat mendengar lagu tersebut, sekejap fokus Anggi hancur berantakan. Kepalanya menoleh kearah sumber suara, bersiap mengeluarkan kata kasar sebelum

“Brukk..”

Nugroho sukses mendaratkan  tendangannya di kepala Anggi

Tendangan yang sukses menambah satu perkara di hidup Anggi hari ini.

“Mempeng ngora keneh
 Mempeng urang can batian
 Pek geura serahkeun
 Talak tilu sakalian”

Diiringi lagu Talak Tilu, Anggi perlahan membuka kedua bola matanya. Mencoba memahami situasi, ia akhirnya dapat mengingat tiap kejadian dengan tepat. Hal itu membuatnya tak perlu lagi menanyakan asal usul bebatan dikepalanya kepada gadis dipojok ranjang.

“syukurlah kamu sudah sadar”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun