Menyusun best practice atau cerita praktik baik selama menjalankan tugas profesi akan lebih mudah jika Anda menyusunnya dengan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi hasil dan dampak). SITUASI, merupakan kondisi yang menjadi latar belakang masalah yang akan Anda selesaikan. Dalam pembelajaran bimbingan dan konseling, permasalahan yang akan di atasi merupakan hasil dari analisis AKPD (Angket Kebutuhan Peserta Didik). Angket tersebut dibagikan oleh guru Bimbingan dan konseling kepada peserta didik. Dari hasil analisis angket tersebut diperoleh berbagai kebutuhan peserta didik, dari kebutuhan tersebut akan dijadikan sebagai topik pembelajaran yang akan disampaikan saat pemberian layanan bimbingan klasikal. TANTANGAN, terkait dengan apa saja yang menjadi tantangan atau hambatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan kemudian siapa saja yang terlibat dalam pembelajaran. Tidak jarang dalam pelaksanaan pembelajaran terjadi suatau kendala atau hambatan yang sifatnya tak terduga dan lebih ke teknis. Oleh karena itu perlu persiapan yang sangat matang sebelum memulai pembelajaran, dari mulai persiapan sarana prasarana dan kesiapan sasaran layanan atau pembelajaran. AKSI, terdiri dari langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang digunakan dan bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan layanan atau pembelajaran serta apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini. REFLEKSI DAN DAMPAK, terdiri dari langkah-langkah yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas layanan atau pembelajaran yang telah dilaksanakan, bagaimana dampaknya, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan layanan atau pembelajaran dan bagaimana tindak lanjut dari layanan atau pembelajaran tersebut.
Berikut salah satu contoh best practice yang penulis susun dari pelaksanaan layanan bimbingan klasikal  topik "Sukses Raih Cita-cita melalui Perencanaan Karir Sejak Dini" dengan sasaran kelas XI TKJ 3.
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Â Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran dan Tindak Lanjut
Lokasi : SMK NU Hasyim Asy'ari
Lingkup Pendidikan : SMK
Tujuan yang ingin dicapai :
Tujuan Aksi PPL Siklus Ke-4: Bimbingan KlasikalÂ
- Topik : Sukses Raih Cita-cita melalui Perencanaan Karir Sejak Dini
- Sasaran : kelas XI TKJ 3
- Profil pelajar pancasila : Mandiri
- Aspek perkembangan : Wawasan dan Kesiapan Karir
- Tujuan layanan
Tujuan Umum : Peserta didik mampu menentukan pilihan karir setelah lulus sekolah
Tujuan Khusus :
1. Peserta didik dapat menguraikan pengertian karir dan perencanaan karir (C4).
2. Peserta didik mampu menelaah tujuan dan manfaat perencanaan karir (C4).
3. Peserta didik mampun menyusun  perencanaan karir masa depan (A4).
4. Peserta didik mampu menentukan pilihan karir setelah lulus sekolah. (P5).
- Metode : Project  Based Learning
- Alat : LCD, Speaker bluetooth, Clip on, Laptop.
- Media : PPT dan video pendek tentang perencanaan karir, Kertas HVS, Spidol
Tanggal pelaksanaan: Â Layanan bimbingan klasikal dilaksanakan pada hari kamis tanggal 24 November 2022.
SITUASI
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah:
- Berdasarkan hasil dari analisis AKPD diketahui sebanyak 78 % peserta didik belum memiliki perencanaan karir masa depan.
- Peserta didik belum memiliki cita-cita.
- Peserta didik belum memahami kemampuan yang ada dalam diri, seperti bakat dan minatnya.
- Peserta didik belum ada gambaran pekerjaan yang sesuai dengan potensinya.
Praktik  ini penting untuk dibagikan karena:Â
- Praktik pembelajaran ini dapat dijadikan referensi dalam mengatasi permasalahan yang sama.
- Tingginya prosentase peserta didik yang belum memiliki perencanaan karir masa depan, sehingga mendapatkan prioritas untuk segera di atasi dengan pemberian layanan bimbingan klasikal.
- Penggunaan model pembelajaran inovatif yaitu project based learning dalam mengatasi permasalahan peserta didik terkait belum memiliki perencanaan karir masa depan. Dengan menerapkan model pembelajaran project based learning, peserta didik untuk menemukan sendiri jawaban dari setiap masalah yang diberikan melalui proses diskusi.
- Membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan melalui presentasi yang dilakukan.
- Penggunaan media teknologi dalam proses pembelajaran seperti video pembelajaran dan slide powerpoint, sehingga peserta didik lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan dan lebih menarik bagi peserta didik.
- Tercapainya tujuan layanan sesuai dengan yang diharapkan.
Yang menjadi peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah:
- Mengikuti dan melibatkan diri secara proaktif dengan penuh semangat pada semua kegiatan PPL untuk pengembangan kompotensi profesional sebagai guru BK di sekolah.
- Mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan untuk Praktik PPL ke-4 seperti koordinasi dan komunikasi dengan pimpinan sekolah, penguasaan materi dan metode/pendekatan/ teknik layanan BK, mempersiapkan medianya, mempersiapkan peserta didik/ konseli, menyiapkan ruangan layanan BK yang kondusif, serta menyiapkan sarana dan prasarana lainnya.
- Mengikuti bimbingan secara proaktif disertai komitmen dalam proses penyusunan rencana pelaksanaan Layanan (RPL) untuk aksi PPL Siklus ke-4.
- Melakukan revisi RPL Aksi PPL Siklus ke-4 berdasarkan masukan dan saran dari dosen dan guru pamong.
- Mengunggah RPL Aksi PPL Siklus Ke-4 yang sudah direvisi di LMS.
- Melaksanakan Aksi PPL Siklus Ke-4 berdasarkan RPL yang sudah direvisi.
- Merekam dalam bentuk video proses pelaksanaan Aksi PPL Siklus Ke-4 secara apa adanya/original.
- Mengunggah video tanpa editing (apa adanya/ original) dan mendiskusikannya di LMS Aksi PPL Siklus Ke-4.
- Mengedit video apa adanya menjadi video berdurasi 15 menit pada Aksi PPL Siklus Ke-4.
- Mengunggah video yang diedit menjadi berdurasi 15 menit pada LMS Aksi PPL Siklus Ke-4.
- Melakukan refleksi dan penyusunan Best Practice tentang kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan pada Aksi PPL Siklus Ke-4
TANTANGAN
Tantangan yang dihadapi dalam aksi PPL siklus ke-4 dengan layanan bimbingan klasikal metode project based learning, antara lain:
- Kesulitan dalam menentukan waktu dan tempat untuk pelaksanaan perekaman layanan bimbingan klasikal, dikarenakan bertepatan dengan kegiatan P5.
- Keadaan yang kurang kondusif karena bertepatan dengan kegiatan P5 sehingga banyak jam kosong yang menyebabkan peserta didik ribut dan mengganggu kegiatan perekaman.
- Ketidak tepatan waktu perekaman dengan jadwal yang direncanakan karena harus diundur 30 menit dari waktu yang direncanakan untuk menunggu selesainya salah satu rundown kegiatan P5.
- Keaktifan peserta didik: peserta didik kurang berani untuk berpendapat, hanya ada beberapa peserta didik yang aktif berpendapat.
Yang terlibat pada Aksi  PPL Siklus Ke-4 adalah:
- Kepala sekolah untuk meminta izin melaksanakan PPL siklus ke-4.
- Peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran.
- Guru BK sebagai fasilitator.
- Guru mapel yang memberikan izin jamnya di gunakan untuk pelaksanaan bimbingan klasikal oleh guru BK.
- Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing pelaksanaan aksi PPL siklus ke-4.
- Rekan sejawat yang membantu terlaksananya kegiatan ini.
AKSI
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan Aksi PPL Siklus Ke-4:
- Berkoordinasi dengan pihak panitia kegiatan P5 untuk mengetahui rangkaian pelaksanaan kegiatan P5 agar dapat mengantisipasi atau mempersiapkan perencanaan kegiatan perekaman dengan baik.
- Mengondisikan peserta didik yang terimbas kegiatan P5 untuk tidak ribut pada saat jam kosong.
- Berkoordinasi dengan dosen dan guru pamong terkait pergeseran waktu pelaksanaan praktik layanan bimbingan klasikal.
- Memberikan penguatan atau memotivasi peserta didik bahwa ia mampu dan berani untuk berpendapat, serta memotivasi peserta didik untuk tidak perlu takut salah dalam memberikan pendapat.
Strategi yang digunakan untuk menghadapi tantangan Aksi PPL Siklus 3:
- Strategi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan peserta didik terkait belum memiliki perencanaan karir masa depan adalah dengan layanan bimbingan klasikal metode project based learning.
Yang terlibat menghadapi tantangan Aksi PPL Siklus Ke-4:Â
- Guru BK sebagai fasilitator yang memberikan stimulus positif kepada peserta didik.
- Peserta didik yang menjadi sasaran layanan bimbingan klasikal.
- Guru mapel yang memberikan izin jamnya di gunakan untuk pelaksanaan bimbingan klasikal oleh guru BK.
- Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing pelaksanaan aksi PPL siklus ke-4.
- Teman sejawat yang berkontribusi dalam keterlaksanaan aksi PPL ke-4.
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi aksi PPL siklus ke-4:
Sumber daya atau materi yang diperlukan dalam kegiatan bimbingan klasikal antara lain:
- Handoko, Hani. 2010. Manajemen. Yogyakarta : BPFE
- Komara, I. B. 2016. Hubungan antara kepercayaan diri dengan prestasi belajar dan perencanaan karir siswa. Jurnal Psikopedagogia, 5 (1). Diakses pada 10 September 2022
- Simamora, Henry. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: YK
- Suherman, Uman. (2010). Konseling Karir Sepanjang Rentan Kehidupan. Bandung: UPI
- Winnkel dan Sri Hastuti. (2010). Bimbingan dan Konseling di Insitusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi
- Film pendek terkait Sukses Raih Cita-cita melalui Perencanaan Karir Sejak Dini, yang diperoleh dari youtube dengan link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=10nkEE8etF8&t=2s
REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas dan tindak lanjut hasil Aksi PPL Siklus Ke-4:
- Menyusun instrumen evaluasi proses dan evaluasi hasil yang dilampirkan pada RPL Aksi PPL Siklus Ke-4.
- Mengisi instrumen evaluasi proses dan evaluasi hasil pada saat pelaksanaan Aksi PPL Siklus Ke-4.
- Mengoreksi dan mengolah data evaluasi proses dan evaluasi hasil pelaksanaan Aksi PPL Siklus Ke-4.
- Menyajikan data hasil pengolahan evaluasi proses dan evaluasi hasil pelaksanaan Aksi PPL Siklus Ke-4.
- Menginterpretasikan efektivitas pelaksanaan Aksi  PPL Siklus Ke-4.
- Menganalisis dampak pelaksanaan Aksi PPL Siklus Ke-4.
- Merancang tindak lanjut pelaksanaan Aksi  PPL Siklus Ke-4.
Simpulan efektivitas pelaksanaan Bimbingan Klasikal pada siklus ke-4 dengan metode project based learning
- Dari hasil analisis data evaluasi proses, di peroleh skor sebesar 60 sehingga masuk dalam kategori tinggi dengan kriteria 58. Sedangkan untuk hasil analisis data evaluasi hasil, diketahui 9 peserta didik masuk dalam kategori sedang yaitu dengan kriteria 13 -- 18 dan 21 peserta didik dalam kategori tinggi dengan kriteria 19.
- Dari hasil analisis tersebut disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dengan metode project based learning dinyatakan efektif untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik terkait perencanaan karir dan peserta didik mampu menyusun perencanaan karir sejak dini dengan mengkonsepnya dalam mind mapping yang merupakan produk atau hasil dari project yang dilaksanakan dalam layanan bimbingan klasikal dengan metode project based learning.Â
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan Bimbingan Klasikal pada siklus ke-4 antara lain:
- Dukungan dan bimbingan dari dosen serta guru pamong yang turut membantu keberhasilan PPL siklus ke-1 sampai ke-4.
- Penguasaan guru BK terhadap model pembelajaran yang digunakan.
- Penguasaan guru BK terhadap media pembelajaran yang digunakan.
- Penguasaan guru BK terhadap materi yang akan disampaikan.
- Ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung.
Dampak pelaksanaan Bimbingan Klasikal pada siklus ke-4, antara lain:
- Peserta didik menyadari akan pentingnya perencanaan karir sejak dini.
- Dengan kesadaran akan pentingnya perencanaan karir sejak dini, peserta didik lebih termotivasi untuk meraih kesuksesan dengan mulai merencanakan atau menyusun perencanaan karir dengan menentukan pilihan karir nanti setelah lulus dari SMK.
- Dengan adanya produk yang dihasilkan berupa mind mapping perencanaan karir, peserta didik mencoba mengenali potensi atau bakat minat yang ada dalam diri mereka dan memilih berbagai alternatif pekerjaan serta membuat perencanaan karir yang tepat sesuai kemampuan yang dimiliki.
Tindak lanjut pelaksanaan Bimbingan Klasikal pada siklus 3 adalah:
- Guru BK memberikan layanan lanjutan bagi peserta didik yang membutuhkan, berupa layanan bimbingan kelompok maupun konseling individu.
- Kolaborasi dengan wali kelas dan guru mapel untuk mengetahui perkembangan peserta didik.
Penulis : Indah Nurul Safitri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI