Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah:
- Berdasarkan hasil dari analisis AKPD diketahui sebanyak 78 % peserta didik belum memiliki perencanaan karir masa depan.
- Peserta didik belum memiliki cita-cita.
- Peserta didik belum memahami kemampuan yang ada dalam diri, seperti bakat dan minatnya.
- Peserta didik belum ada gambaran pekerjaan yang sesuai dengan potensinya.
Praktik  ini penting untuk dibagikan karena:Â
- Praktik pembelajaran ini dapat dijadikan referensi dalam mengatasi permasalahan yang sama.
- Tingginya prosentase peserta didik yang belum memiliki perencanaan karir masa depan, sehingga mendapatkan prioritas untuk segera di atasi dengan pemberian layanan bimbingan klasikal.
- Penggunaan model pembelajaran inovatif yaitu project based learning dalam mengatasi permasalahan peserta didik terkait belum memiliki perencanaan karir masa depan. Dengan menerapkan model pembelajaran project based learning, peserta didik untuk menemukan sendiri jawaban dari setiap masalah yang diberikan melalui proses diskusi.
- Membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan melalui presentasi yang dilakukan.
- Penggunaan media teknologi dalam proses pembelajaran seperti video pembelajaran dan slide powerpoint, sehingga peserta didik lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan dan lebih menarik bagi peserta didik.
- Tercapainya tujuan layanan sesuai dengan yang diharapkan.
Yang menjadi peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah:
- Mengikuti dan melibatkan diri secara proaktif dengan penuh semangat pada semua kegiatan PPL untuk pengembangan kompotensi profesional sebagai guru BK di sekolah.
- Mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan untuk Praktik PPL ke-4 seperti koordinasi dan komunikasi dengan pimpinan sekolah, penguasaan materi dan metode/pendekatan/ teknik layanan BK, mempersiapkan medianya, mempersiapkan peserta didik/ konseli, menyiapkan ruangan layanan BK yang kondusif, serta menyiapkan sarana dan prasarana lainnya.
- Mengikuti bimbingan secara proaktif disertai komitmen dalam proses penyusunan rencana pelaksanaan Layanan (RPL) untuk aksi PPL Siklus ke-4.
- Melakukan revisi RPL Aksi PPL Siklus ke-4 berdasarkan masukan dan saran dari dosen dan guru pamong.
- Mengunggah RPL Aksi PPL Siklus Ke-4 yang sudah direvisi di LMS.
- Melaksanakan Aksi PPL Siklus Ke-4 berdasarkan RPL yang sudah direvisi.
- Merekam dalam bentuk video proses pelaksanaan Aksi PPL Siklus Ke-4 secara apa adanya/original.
- Mengunggah video tanpa editing (apa adanya/ original) dan mendiskusikannya di LMS Aksi PPL Siklus Ke-4.
- Mengedit video apa adanya menjadi video berdurasi 15 menit pada Aksi PPL Siklus Ke-4.
- Mengunggah video yang diedit menjadi berdurasi 15 menit pada LMS Aksi PPL Siklus Ke-4.
- Melakukan refleksi dan penyusunan Best Practice tentang kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan pada Aksi PPL Siklus Ke-4
TANTANGAN
Tantangan yang dihadapi dalam aksi PPL siklus ke-4 dengan layanan bimbingan klasikal metode project based learning, antara lain:
- Kesulitan dalam menentukan waktu dan tempat untuk pelaksanaan perekaman layanan bimbingan klasikal, dikarenakan bertepatan dengan kegiatan P5.
- Keadaan yang kurang kondusif karena bertepatan dengan kegiatan P5 sehingga banyak jam kosong yang menyebabkan peserta didik ribut dan mengganggu kegiatan perekaman.
- Ketidak tepatan waktu perekaman dengan jadwal yang direncanakan karena harus diundur 30 menit dari waktu yang direncanakan untuk menunggu selesainya salah satu rundown kegiatan P5.
- Keaktifan peserta didik: peserta didik kurang berani untuk berpendapat, hanya ada beberapa peserta didik yang aktif berpendapat.
Yang terlibat pada Aksi  PPL Siklus Ke-4 adalah:
- Kepala sekolah untuk meminta izin melaksanakan PPL siklus ke-4.
- Peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran.
- Guru BK sebagai fasilitator.
- Guru mapel yang memberikan izin jamnya di gunakan untuk pelaksanaan bimbingan klasikal oleh guru BK.
- Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing pelaksanaan aksi PPL siklus ke-4.
- Rekan sejawat yang membantu terlaksananya kegiatan ini.
AKSI
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan Aksi PPL Siklus Ke-4:
- Berkoordinasi dengan pihak panitia kegiatan P5 untuk mengetahui rangkaian pelaksanaan kegiatan P5 agar dapat mengantisipasi atau mempersiapkan perencanaan kegiatan perekaman dengan baik.
- Mengondisikan peserta didik yang terimbas kegiatan P5 untuk tidak ribut pada saat jam kosong.
- Berkoordinasi dengan dosen dan guru pamong terkait pergeseran waktu pelaksanaan praktik layanan bimbingan klasikal.
- Memberikan penguatan atau memotivasi peserta didik bahwa ia mampu dan berani untuk berpendapat, serta memotivasi peserta didik untuk tidak perlu takut salah dalam memberikan pendapat.
Strategi yang digunakan untuk menghadapi tantangan Aksi PPL Siklus 3:
- Strategi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan peserta didik terkait belum memiliki perencanaan karir masa depan adalah dengan layanan bimbingan klasikal metode project based learning.
Yang terlibat menghadapi tantangan Aksi PPL Siklus Ke-4:Â
- Guru BK sebagai fasilitator yang memberikan stimulus positif kepada peserta didik.
- Peserta didik yang menjadi sasaran layanan bimbingan klasikal.
- Guru mapel yang memberikan izin jamnya di gunakan untuk pelaksanaan bimbingan klasikal oleh guru BK.
- Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing pelaksanaan aksi PPL siklus ke-4.
- Teman sejawat yang berkontribusi dalam keterlaksanaan aksi PPL ke-4.