Riyanti memegang kertas surat Afif dengan gemetar. Ia mendongak menatap mata Afif. Cowok itu mengedipkan mata sambil nyengir.
        "Bagaimana, keren kan, surat cintaku? Kau mengakui kalau aku jago menulis surat cinta, kan?"
        Riyanti tergeragap, lalu mengangguk.
        "Eeeh ... iya, ehm, surat ini bagus sekali. Sayang tidak ikut lomba. Kalau ikut, aku sudah memilihnya menjadi juara," ucap Riyanti sambil tersenyum, mencoba menutupi jantungnya yang berdegup.
        Afif tersenyum kecil, mengambil kembali surat dari tangan Riyanti.
        "Mau aku serahkan pada bu Alexa," ucapnya sambil melenggang pergi, meninggalkan Riyanti yang terpaku sendiri. Perasaan Riyanti terombang-ambing, antara khayalan dan kenyataan. Dan degup jantungnya tak juga mau enyah.**
        Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI