Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Ketika Sebuah Jurnal Ilmiah Tidak Sesuai Ekspektasi

23 Januari 2024   20:50 Diperbarui: 23 Januari 2024   20:56 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Penulisan huruf besar/huruf kapital yang tidak tepat

Pada naskah jurnal masih banyak terdapat kata di tengah kalimat, yang ditulis berawalan huruf besar.

Seharusnya, huruf besar hanya ditulis di awal kalimat, di awal nama orang, di awal kalimat dalam tanda petik pada kalimat langsung (kalimat percakapan), di awal nama agama; kitab suci; dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti Tuhan serta singkatan nama Tuhan (misalnya Tuhan YME), dan banyak lagi aturan penulisan huruf besar. Totalnya 23 aturan bisa dilihat di sini.

3. Typo di sebagian besar halaman naskah

Typo atau saltik (salah ketik) di banyak kata merata di sebagian besar halaman naskah terdiri dari kata yang kurang huruf (mengganngu, menurunya 2 kali, tumbu, pengembagan, tanama, berdapak, diekpor 2 kali), kata kelebihan huruf (menuah, menurungkan 3 kali, memahamii), dan kata dengan huruf tertukar posisinya (sedikti -- sedikit, pengasawan -- pengawasan, tunggi -- tinggi).

Saltik seperti ini kalau ditemukan berulang, sangat tidak nyaman.

Tiga kesalahan yang saya temukan dalam jurnal ilmiah yang saya baca, kemungkinan terjadi karena:

1. Memang tim redaksi (editor) tidak bekerja optimal, sehingga meloloskan naskah yang belum zero typo.

2. Terjadi kekeliruan sehingga naskah yang diunggah bukanlah naskah final, tapi naskah yang belum selesai diedit.

Tentunya kalau benar human error terjadi di pihak tim redaksi, merugikan author juga karena akan mengurangi kesempurnaan tulisannya. Pada kasus seperti ini seharusnya author mengajukan komplain saat naskah terbit. Bukankah pasti author akan membaca ulang naskahnya yang sudah tayang?

Saya tak hendak mempermalukan siapa pun dengan menulis artikel ini. Kalau mau mempermalukan, sudah saya sebut nama jurnalnya, judul naskahnya, dan nama authornya. Tujuan saya menulis artikel ini hanya untuk mengimbau agar kita semua berhati-hati dalam menulis dan mengedit. Kesalahan yang sama dapat terjadi pada siapa pun, termasuk saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun