Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Budaya Jalan Kaki di Indonesia, Apa Kabar?

16 Desember 2023   00:21 Diperbarui: 16 Desember 2023   02:14 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angkot ngetem (Sumber: Koleksi Pribadi)
Angkot ngetem (Sumber: Koleksi Pribadi)

Pertanyaannya kemudian, mengapa di Indonesia trotoar tidak dibangun seapik di luar negeri? Padahal saya yakin setengah dari penduduk Indonesia sudah pernah bepergian ke luar negeri, misalnya anggota dewan, para ASN, pelajar, pengusaha, nggak kurang-kurang yang sudah trip ke mancanegara. Tapi mengapa tidak ada yang mengimplementasikan sesuatu yang baik itu di negara kita?

Anggota dewan dan pejabat negara yang studi banding tentu bisalah membuat sedikit perbedaan. Mereka punya wewenang untuk mengubah wajah Indonesia menjadi lebih baik.

Mobil berhenti di tepi jalan (Sumber: Koleksi Pribadi)
Mobil berhenti di tepi jalan (Sumber: Koleksi Pribadi)

Saya tidak menutup mata bahwa sudah banyak area yang dibangun oleh pemerintah dengan tujuan agar orang dapat memanfaatkannya untuk berolahraga di pagi hari, bahkan ada car free day. Dan sudah banyak orang yang memanfaatkannya untuk berolahraga.

Bener. Tapi tentunya area tersebut hanya dipakai oleh orang-orang yang memang bertujuan untuk olahraga. Yang saya maksud di sini adalah trotoar dan kebiasaan berjalan kaki di area-area kota saat pergi dan pulang kerja, saat melaksanakan aktivitas sehari-hari. Jika infrastruktur untuk itu memadai, pasti mendukung budaya jalan kaki untuk dimulai.

Membangun budaya yang sehat memang tidak mudah, tapi bisa dilakukan dengan menyediakan fasilitasnya. Namun saya merasa pemerintah Indonesia sepertinya lebih senang menambah mal dan area perbelanjaan, sehingga orang Indonesia lebih suka berjalan kaki berkilo-kilo sambil shopping kiri kanan, daripada berjalan kaki sepanjang 500 meter saja untuk kesehatan kaki. Entahlah.**

Saya bersama teman yang membeli novel (Sumber: Koleksi Pribadi)
Saya bersama teman yang membeli novel (Sumber: Koleksi Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun