Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Salat Idul Adha di Kompleks Bumi Permata Sudiang, Makassar: Hikmahnya Ingin Jadi Pemimpin yang Baik

29 Juni 2023   22:54 Diperbarui: 29 Juni 2023   23:14 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini saya dan suami serta dua anak kami, salat iduladha di lapangan di kompleks perumahan tempat kami tinggal, Bumi Permata Sudiang.

Pagi ini tumben tak seperti salat ied kemarin-kemarin, kami tiba di lokasi masih pagi. Lapangan baru terisi 1 saf.

Jadinya saya dan Amel putri bungsu saya, dapat tempat salat di saf terdepan akhwat. Kamipun segera menyiapkan tempat, lalu duduk menunggu sampai lapangan mulai terisi penuh dan panitia mengumumkan akan segera memulai acara ibadah.

Awalnya panitia melaporkan beberapa pengumuman penting seperti saldo infak masjid. Oya, walaupun kami salat di lapangan, penyelenggara salat kami ini adalah masjid Babussalam, yang lokasinya pas di seberang lapangan. 

Saldo infak masjid kalau tidak salah Rp210 juta. Pihak masjid masih menerima dengan senang hati jika ada dermawan yang hendak infak, mengingat kondisi masjid yang sedang dalam pengerjaan renovasi.

Pengumuman lain yang tak kalah pentingnya adalah warga perumahan secara keseluruhan telah berpartisipasi membeli sapi dan kambing untuk kurban. Total hewan kurban di Bumi Permata Sudiang mencapau 77 ekor sapi dan 19 kambing. Jumlah ini tersebar pada beberapa masjid yang terletak di kompleks dan juga beberapa organisasi.

Setelah pengumuman dari panitia, dibacakan tata tertib salat. Tata tertib ini sangat penting mengingat aturan dalam salat ied berbeda dengan salat pada umumnya. Pada salat ied, dilakukan takbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.

Setelah itu dimulailah salat ied yang diimami oleh ustaz Alam Khadafi. Setelah salat, tiba saatnya untuk mendengarkan kutbah.

Secara umum kutbah khatib membicarakan tentang asal mula perintah berkurban. Setelah itu khatib mengaitkan ketakwaan Nabi Ibrahim dengan gambaran pemimpin masa kini dan masa depan.

Khatib yang kali ini diamanatkan pada Prof Dr Nur Bahri Noer, mengungkapkan keprihatinannya karena pemimpin sekarang ini tidak ada yang meneladani kepemimpinan Nabi Ibrahim.

Nabi Ibrahim telah melalui godaan duniawi yaitu anak. Ia telah dicoba oleh Allah SWT dalam memilih ketakwaan ataupun kecintaan pada anak, ketika sampai perintah Allah untuk menyembelih Ismail.

Sambil menyayangkan beberapa pemimpin di  Indonesia yang menurutnya belum dapat menjiwai dan meneladani Nabi Ibrahim, Nur dalam kutbahnya mengingatkan jamaah bahwa pesta demokrasi sudah dekat.

Jamaah diharapkan menggunakan hak suara dengan baik. Pilih pemimpin yang adil dan jujur. 

Kutbah usai seiring dengan diucapkannya doa-doa indah yang diamini dengan takzim oleh para jamaah. Jamaah pun bergerak bubar dengan tertib. 

Bukan hanya mereka yang dewasa yang mendapat oleh-oleh berupa hikmah iduladha setelah usai salat ied. Anak-anak juga dapat oleh-oleh, yaitu balon-balon karakter yang banyak dijual abang-abang di sekitar lapangan. 

Yang jelas, semua berjalan menuju pulang dengan senyum cerah di bibir. Semoga senyum itu adalah simbol diri yang berjanji dalam hati untuk lebih baik lagi sebagai pemimpin. Yah, kalaulah bukan pemimpin kantor, tentunya sebagai pemimpin diri sendiri.

Selamat hari raya iduladha, semoga ketakwaan Nabi Ibrahim dapat kita teladani dengan sebaik-baiknya. Aamiin. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun