Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Memahami Arti Sahur dan Perlukah Hiburan?

7 April 2023   21:09 Diperbarui: 7 April 2023   21:10 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Arti Sahur (Sumber: Pexels/Ahmed Aqtai)

Dunia hiburan telah merasuk dalam kehidupan manusia melalui radio, televisi, dan kini lebih dekat lagi ada dalam genggaman kita. Menguasai otak kita untuk selalu swipe, swipe, swipe, scroll, scroll, scroll, mencari tahu lebih banyak lagi, melihat lebih banyak lagi, tertawa lebih banyak lagi.

Tidak ada batas waktu, tidak ada durasi yang pasti. Di setiap kesepian dan dahaga nafsu yang terus meminta dipuaskan, dunia hiburan selalu siap menghiburmu, tak terkecuali di waktu sahur.

Pada rentang waktu masa kecil saya dan sebagian masa remaja, sahur berlalu dalam keheningan. Kalaupun ada hiburan, itu terbatas pada rombongan anak-anak dan pemuda yang berkeliling membangunkan sahur. Hiburan yang hanya lewat sekejap di depan rumah. Paling tidak, hanya dua sampai tiga menit maksimal kita menikmati hiburan tersebut. Pada sebagian orang hal itu malah bukan masuk kategori hiburan, melainkan gangguan. Apalagi kalau suaranya terlalu ribut dan berisik.

Radio atau televisi? Keluarga kami bukan penikmat radio, dan saat itu televisi hanya beroperasi hingga malam hari. Sahur berlangsung tertib, no drama-drama. Palingan drama anak yang susah dibangunkan dan marah-marah karena masih ngantuk dipaksa duduk dan makan. Tapi ini kan bukan drama yang menghibur. Bagi ibu pasti mengesalkan, walau harus dihadapi dengan kesabaran (Percayalah, setelah jadi ibu, saya tahu pasti hal ini).

Waktu kecil, usai sahur dulu, kadang-kadang cari hiburan dengan jalan-jalan subuh. Itupun tidak sering, karena ibu selalu menyalahkan jalan-jalan sebagai penyebab jika siangnya kami mengeluh lapar atau haus. Saat ini sebagai ibu, saya juga tidak menganjurkan anak-anak melakukan jalan-jalan subuh.

Saya kurang tahu pasti kapan tepatnya hiburan sahur melalui televisi demikian masifnya mewarnai aktivitas sahur. Sejak diputarnya serial PPT (Para Pencari Tuhan) di SCTV dan program-program hiburan sahur di stasiun televisi yang lain, kuis-kuis berhadiah rupiah dan tausiyah ringan berbalut komedi  berebut mencari perhatian para hamba Allah yang sedang menanti atau menikmati sahur. Acara sahur menjadi tak hening lagi, disela hiruk pikuk hiburan duniawi.

Dulu serial PPT yang paling sering saya tonton sambil makan sahur, hingga subuh. Saya berhenti menonton PPT setelah desa yang dihuni para tokoh sentral dalam serial tersebut digambarkan terkena banjir bandang dan semua warganya mengungsi. Sampai sekarang saya tak tahu lagi bagaimana kelanjutannya, walaupun dari hasil mengintip salah satu artikel kompasianers tadi, saya mendapat info bahwa PPT sudah memasuki tahun ke-16. Wow, cukup lama bertahan. 

Arti Sahur

Sahur sendiri sebenarnya bukan sekadar makan pada dini hari agar siangnya tak lapar karena harus menjalankan kewajiban berpuasa. Sahur memiliki keutamaan-keutamaan yang harus dipahami oleh umat Islam. Nabi SAW berkata,

"Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan," (HR. Bukhari No. 1923 dan Muslim  No. 1095).

"Allah tabaraka wa ta'ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir, lantas Dia berfirman, Siapa saja yang berdoa kepadaKu maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepadaKu maka akan Kuberi. Siapa yang meminta ampunan kepadaKu maka akan Aku ampuni," (HR. Bukhari No. 1145 dan Muslim No. 758).

Waktu sahur dikatakan menjadi salah satu waktu yang mustajab, tempat segala doa yang kita panjatkan diijabah oleh Allah SWT. Kita disarankan menegakkan salat sunnah dua rakaat, banyak beristighfar, mengucapkan doa-doa dengan penuh pengharapan.

Jadi, di saat-saat mustajab seperti itu, masihkah perlu hiburan duniawi yang akan melemahkan arti sebuah ibadah?

Apakah Hiburan Saat Sahur Dilarang?

Hiburan tidak dilarang, melainkan pilihan bagi setiap orang. Hiburan juga akan menjadi sangat berbeda dengan masing-masing orang yang berbeda usia. Anak-anak, misalnya, mungkin masih akan terhanyut dalam dunia hiburan tak berbatas, apalagi jika tidak ada kontrol orang tua.

Anak yang lebih besar, mungkin memilih untuk membaca buku atau membantu ibu menyiapkan sahur. Ayah mungkin membaca Al-Qur'an. Sedangkan ibu tidak akan memiliki waktu untuk menikmati hiburan karena sibuk menyiapkan sahur dan kemudian memastikan semua orang makan. Bahkan hiburan yang hakiki di saat sahur bagi seorang ibu menurut saya, adalah ketika anak-anaknya makan lahap tanpa cemberut.

Hiburan saat sahur adalah pilihan. Jika itu membuatmu bersemangat makan sahur dan bersemangat menjalani puasa, tentu boleh dilakukan. Yang penting tidak lupa, bahwa ada pilihan yang lebih utama untuk kita lakukan pada waktu-waktu sahur, yaitu berdoa, berzikir, dan  memohon ampunan kepada Allah SWT. Maka sebaiknya memanfaatkan waktu yang tidak panjang itu, untuk sebaik-baiknya ikhtiar memohon ampun atas segala dosa.**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun