Dunia hiburan telah merasuk dalam kehidupan manusia melalui radio, televisi, dan kini lebih dekat lagi ada dalam genggaman kita. Menguasai otak kita untuk selalu swipe, swipe, swipe, scroll, scroll, scroll, mencari tahu lebih banyak lagi, melihat lebih banyak lagi, tertawa lebih banyak lagi.
Tidak ada batas waktu, tidak ada durasi yang pasti. Di setiap kesepian dan dahaga nafsu yang terus meminta dipuaskan, dunia hiburan selalu siap menghiburmu, tak terkecuali di waktu sahur.
Pada rentang waktu masa kecil saya dan sebagian masa remaja, sahur berlalu dalam keheningan. Kalaupun ada hiburan, itu terbatas pada rombongan anak-anak dan pemuda yang berkeliling membangunkan sahur. Hiburan yang hanya lewat sekejap di depan rumah. Paling tidak, hanya dua sampai tiga menit maksimal kita menikmati hiburan tersebut. Pada sebagian orang hal itu malah bukan masuk kategori hiburan, melainkan gangguan. Apalagi kalau suaranya terlalu ribut dan berisik.
Radio atau televisi? Keluarga kami bukan penikmat radio, dan saat itu televisi hanya beroperasi hingga malam hari. Sahur berlangsung tertib, no drama-drama. Palingan drama anak yang susah dibangunkan dan marah-marah karena masih ngantuk dipaksa duduk dan makan. Tapi ini kan bukan drama yang menghibur. Bagi ibu pasti mengesalkan, walau harus dihadapi dengan kesabaran (Percayalah, setelah jadi ibu, saya tahu pasti hal ini).
Waktu kecil, usai sahur dulu, kadang-kadang cari hiburan dengan jalan-jalan subuh. Itupun tidak sering, karena ibu selalu menyalahkan jalan-jalan sebagai penyebab jika siangnya kami mengeluh lapar atau haus. Saat ini sebagai ibu, saya juga tidak menganjurkan anak-anak melakukan jalan-jalan subuh.
Saya kurang tahu pasti kapan tepatnya hiburan sahur melalui televisi demikian masifnya mewarnai aktivitas sahur. Sejak diputarnya serial PPT (Para Pencari Tuhan) di SCTV dan program-program hiburan sahur di stasiun televisi yang lain, kuis-kuis berhadiah rupiah dan tausiyah ringan berbalut komedi  berebut mencari perhatian para hamba Allah yang sedang menanti atau menikmati sahur. Acara sahur menjadi tak hening lagi, disela hiruk pikuk hiburan duniawi.
Dulu serial PPT yang paling sering saya tonton sambil makan sahur, hingga subuh. Saya berhenti menonton PPT setelah desa yang dihuni para tokoh sentral dalam serial tersebut digambarkan terkena banjir bandang dan semua warganya mengungsi. Sampai sekarang saya tak tahu lagi bagaimana kelanjutannya, walaupun dari hasil mengintip salah satu artikel kompasianers tadi, saya mendapat info bahwa PPT sudah memasuki tahun ke-16. Wow, cukup lama bertahan.Â
Arti Sahur
Sahur sendiri sebenarnya bukan sekadar makan pada dini hari agar siangnya tak lapar karena harus menjalankan kewajiban berpuasa. Sahur memiliki keutamaan-keutamaan yang harus dipahami oleh umat Islam. Nabi SAW berkata,
"Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan," (HR. Bukhari No. 1923 dan Muslim  No. 1095).