Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sehelai Kaos Cantik Bergambar Sakura

3 Februari 2023   16:00 Diperbarui: 3 Februari 2023   15:58 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sehelai Kaos Cantik Bergambar Sakura (Sumber: Pexels/Abby Chung)

"Wah, makasih, Sayang. Kamu masih ingat saja hobiku. Semoga tahun depan aku juga mendapatkan kesempatan yang sama untuk ke Jepang sebagai reward perusahaan," ucap Clara riang sambil  menimang payungnya.

"Ya, sudah saatnya, Say. Nanti aku bisikin Adi supaya mengusulkan namamu. Oya, ini juga aku nitip oleh-oleh buat Adi, ya?" imbuh Rania menyerahkan goodiebag berisi kaos.

"Adi? Adi bosku?" tanya Clara memastikan.

"Iya. Adi teman kita," Rania tergelak. Dulu mereka bertiga sama-sama menjadi pegawai baru di kantor cabang Bali. Kemudian Rania duluan pindah ke kantor pusat, sementara kedua temannya berjuang dan akhirnya Adi menempati posisi puncak di cabang Bali.

Kedua sahabat itu melanjutkan obrolan dengan seru dan terpaksa berhenti karena Rania ada rapat. Clara melanjutkan perjalanan ke Bandung, karena ia sempat minta cuti tiga hari setelah melakukan tugas kantor di Jakarta.

Berlibur ke Bandung selalu memberikan kegembiraan buat Clara, tapi kali ini ia merasa resah gara-gara sehelai kaos bergambar sakura. Bagaimana cara menyerahkannya pada Adi?

Benar bahwa ia, Rania, dan Adi dulunya adalah kawan seperjuangan. Namun semua kini berubah. Sejak Rania promosi ke Jakarta, Adi seperti menjauh dan bekerja seperti kuda. Apalagi setelah Adi menikah dengan Siska dan lalu kerja kerasnya membuahkan hasil posisi puncak tertinggi di cabang Bali. Adi semakin berubah. Tak pernah menunjukkan tanda-tanda bahwa dia dan Clara pernah menjadi sahabat dekat di masa lalu. Apa karena dia sekarang adalah seorang pejabat jadi harus jaim seperti itu?

Setiba di Bali, Clara segera menemui Adi di ruangan kerjanya pada kesempatan pertama. Ia melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya di kantor pusat.

Ia sedang menjelaskan sesuatu ketika dering telepon Adi membuat lelaki itu mengangkat tangan, meminta izin untuk menerima telepon. Clara menghentikan penjelasannya. Sepertinya Adi tengah menerima telepon dari kantor pusat.

"Iya ... betul, suratnya sudah saya tandatangani. Bukan. Seruni yang pergi. Ya."

Setelah mematikan sambungan telepon, Adi kembali melanjutkan pembicaraan dengan Clara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun