Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Belajar Mengenal dan Memasang Kamera Trap (2)

9 Desember 2022   21:21 Diperbarui: 9 Desember 2022   21:50 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setelah mengatur menu, menggulung tali pengikat kamera trap (dokpri)

"Untuk menghemat waktu di lapangan nanti?" tanya saya.

"Apa lagi yang lebih krucial?"

"Memastikan semua fitur berfungsi dengan baik?" tanya mas Dino.

"Itu juga benar, ada satu lagi, apa?" tanya mas Uyab lagi.

Lalu mas Uyab menjawab sendiri, "Untuk menghindari eror atau kesalahan. Pada kondisi real di lapangan, jarak antara site dengan titik random itu jauh. Belum lagi kalau medannya sulit, karena kita ngomongin habitat satwa liar yang hutan atau pegunungan. Sampai di titik sampel dan dalam kondisi capai, untuk melakukan setting dari awal itu adalah sesuatu yang butuh konsentrasi. Beda kalau semua sudah kita setting dari awal, dan tinggal ngecek saja saat memasang nanti."

Oooh, kami pun manggut-manggut.

"Baik, sudah siap semua? Ayo kita let's go ke arboretum."

Sebelum berangkat, kami menekan tombol off pada kamera trap. Kamera harus dimatikan untuk menghemat baterai, karena jarak dari site ke lokasi biasanya jauh. Selain itu jika kamera on dan motion test sudah diokekan, maka dalam perjalanan kamera akan 'bekerja' merespons gerakan dan panas. Akibatnya data akan penuh dengan gambar-gambar tak bermakna akibat kelalaian kita.

Dalam perjalanan ke arboretum, mas Suher muncul dan bergabung dalam rombongan.

Sesampai di arboretum, mas Uyab menyilahkan kami untuk memilih pohon yang paling tepat sebagai tempat memasang kamera trap untuk menangkap pergerakan kucing yang diasumsikan sering hang out di arboretum, haha.

Saya langsung menemani mbak Titi mencari tanah yang agak datar dan pohon yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun