Ibu terkejut. Mereka tidak punya anjing. Dan Mi Jeong jarang menangis. Ibu pun menyadari bahwa kepergian Pak Gu sangat membuat Mi Jeong sedih.
Ibu pulang. Dari belakang, tampak ia terisak, punggungnya bergetar.
Ia pulang, memasak nasi, lalu beristirahat sebentar.
Tak lama Chang Hee terbangun dan berteriak karena ia mencium bau nasi hangus. Ia pun memanggil ibunya yang tidak menjawab. Diam tak bergerak dalam tidurnya.
Meninggalnya sang ibu membawa banyak perubahan di keluarga tersebut. Diperlihatkan sekilas bahwa ketiga anak akhirnya pindah ke Seoul. Bapak tetap di Desa Sanpo dan sudah menikah lagi. Saat itulah Pak Gu mengunjungi bapak di rumahnya.
Tapi sebelum anak-anak pindah ke Seoul, diceritakan bahwa kesedihan atas meninggalnya sang ibu membuat mereka lebih dekat. Chang Hee mengusulkan untuk beli mobil dan mereka pergi ke pantai sama-sama. Di sana mereka ngobrol layaknya keluarga.
Chang Hee yang belum kembali bekerja, kemudian lebih rajin memasak. Demikian juga kedua saudarinya, berbelanja sepulang kantor. Kebetulan saat ke pasar, Chang Hee mendengar dari penjual yang menyapa ibunya dulu, tentang Mi Jeong yang menangis karena anjingnya hilang. Chang Hee langsung paham.
Lalu Chang Hee mulai sering pergi ke tempat ia pernah dibawa Pak Gu untuk mengambil mobil mewah yang sempat ia pinjam. Ia nongkrong menunggu Pak Gu lewat. Ia ingin ketemu Pak Gu, untuk kebaikan adiknya.
================================================================================================
Saya menonton episode 13 dengan perasaan campur aduk. Peristiwa meninggalnya seseorang yang sangat tiba-tiba, membuat seluruh anggota keluarga merasa shock dan tidak siap. Apalagi yang meninggal adalah ibu, jantung kehidupan sebuah rumah.
Kedekatan sebuah keluarga sesudahnya, memunculkan suatu pertanyaan penyesalan, kenapa tidak dari dulu? Kenapa tidak saat ibu mereka masih hidup, mereka membeli mobil dan berwisata keluarga dengan gembira?