Hidangan kedua adalah dadar santan. Sekilas melihatnya, serasa tak ada bedanya dengan pisang ijo. Dadarnya biasa diwarnai hijau juga, kuahnya berbahan baku sama, dan kucuran sirup DHT mempercantik nuansa dadar.
Bedanya hanyalah pada isian. Jika adonan tepung pada pisang ijo berisi pisang, maka dadar pada dadar santan diisi dengan campuran kacang tanah goreng yang dicincang kasar dan sedikit gula pasir. Keluarga besar suami saya jika membuat dadar santan tidak menambahkan isian kacang tanah ini, karena tidak suka kacang. Jadi hanya membuat kulit dadar saja alias dadar kosong.
Dadar kosong ini, asal dibuat dengan adonan yang pas dan rasa gurih, maka enak juga dimakan dengan siraman kuah kental gurih dan manis DHT.
Jika si dadar santan ini kuahnya dibuat agak-agak encer dan tidak sekental kuah pisang ijo, maka tekstur dan rasanya bisa menjadi seperti surabi.
Belum banyak artikel yang mengulas tentang si dadar santan ini. Pastinya kalau Anda ingin mencoba hidangan yang satu ini, bisa jalan-jalan ke Makassar saat bulan Ramadan seperti ini. Kudapan dadar santan dan tentunya pisang ijo, tersedia di lapak-lapak penjual takjil di pinggir jalan.**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H