Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Menu Berbuka Andalan Khas Makassar yang Tidak Boleh Anda Lewatkan, Pisang Ijo dan Dadar Santan

14 April 2022   19:14 Diperbarui: 14 April 2022   19:16 2733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pisang Ijo (Foto by: Sriani)

Berbicara mengenai menu berbuka, tentu banyak pilihannya. Mulai dari berbagai kue, es, puding, dan lain sebagainya. Kali ini izinkanlah saya untuk mengulik dua menu berbuka andalan khas Makassar yang tidak boleh Anda lewatkan. Mereka adalah Pisang Ijo dan Dadar Santan.

Pisang Ijo

Jika mendengar kudapan bernama Pisang Ijo, barangkali Anda semua pernah mendengarnya. Pisang ijo sudah terkenal di seantero nusantara. Walau bukan di Makassar, Anda akan dengan mudah menemukannya di kota-kota besar Indonesia, terutama jika bulan Ramadan tiba.

Salah satu kota di mana Anda bisa menemukan penjual es pisang ijo berderet-deret dengan gerobaknya tiap bulan puasa adalah di Kota Malang. Saya bisa bilang demikian, karena saya menyaksikannya sendiri tiap mudik ke Malang.

Pisang Ijo terdiri dari tiga bagian utama yaitu pisang berbalut adonan tepung berwarna hijau yang dikukus, kuah berupa campuran tepung beras dan santan, dan sirup DHT. Jika suka, maka Anda dapat menambahkan es saat menyajikannya.

Cara penyajiannya, pisang dipotong-potong dalam mangkuk, disiram kuah kental, dan dibubuhi sirup DHT. Perpaduan warnanya menjadi sangat menarik antara hijaunya pisang, putihnya kuah, dan warna merah sirup DHT.

Ternyata ada asal usul yang menarik dari si pisang ijo ini. Konon kabarnya pada zaman dahulu kala hidup seorang raja yang kejam. Suatu kali koki istana yang bernama Ijo membuat kesalahan dalam menyajikan makanan. Raja marah dan hendak menghukumnya. Ijo mohon ampun sambil berjanji akan membuatkan makanan terlezat berbahan baku pisang. Raja pun menyetujuinya. Akhirnya sang koki menghidangkan pisang ijo, yang kemudian menjadi hidangan favorit sang raja.

Pisang ijo juga memiliki makna tersendiri terkait dengan warna hijau yang dipilih sebagai warna adonan tepung yang membalut pisang. Warna hijau, melambangkan kesakralan, rasa tenang, dan menentramkan.

Dadar Santan

Dadar Santan (Foto by: Sriani)
Dadar Santan (Foto by: Sriani)

Hidangan kedua adalah dadar santan. Sekilas melihatnya, serasa tak ada bedanya dengan pisang ijo. Dadarnya biasa diwarnai hijau juga, kuahnya berbahan baku sama, dan kucuran sirup DHT mempercantik nuansa dadar.

Bedanya hanyalah pada isian. Jika adonan tepung pada pisang ijo berisi pisang, maka dadar pada dadar santan diisi dengan campuran kacang tanah goreng yang dicincang kasar dan sedikit gula pasir. Keluarga besar suami saya jika membuat dadar santan tidak menambahkan isian kacang tanah ini, karena tidak suka kacang. Jadi hanya membuat kulit dadar saja alias dadar kosong.

Dadar kosong ini, asal dibuat dengan adonan yang pas dan rasa gurih, maka enak juga dimakan dengan siraman kuah kental gurih dan manis DHT.

Jika si dadar santan ini kuahnya dibuat agak-agak encer dan tidak sekental kuah pisang ijo, maka tekstur dan rasanya bisa menjadi seperti surabi.

Belum banyak artikel yang mengulas tentang si dadar santan ini. Pastinya kalau Anda ingin mencoba hidangan yang satu ini, bisa jalan-jalan ke Makassar saat bulan Ramadan seperti ini. Kudapan dadar santan dan tentunya pisang ijo, tersedia di lapak-lapak penjual takjil di pinggir jalan.**

Dadar santan dan pisang ijo, sebelum disiram kuah (Foto by: Sriani)
Dadar santan dan pisang ijo, sebelum disiram kuah (Foto by: Sriani)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun