Para terapis itu ramah dan kadang meluangkan waktu mendengarkan curhat orangtua. Walaupun di sebagian besar sesi bahkan di semua sesi - orangtua tidak diperkenankan hadir di ruang terapi, namun saya beruntung pernah masuk saat pertama kali Emir diterapi. Jadi saya sempat mempelajari bagaimana terapi dilakukan, dan mempraktikannya di rumah saat tidak ada jadwal terapi di RS.
Karena rentang waktu yang panjang, saya jadi lupa nama-nama para terapis ini. Yang saya ingat nama dua terapis wicara yaitu Bu Euis dan Mbak Iin.Â
Melalui artikel ini saya sekali lagi mengucapkan terima kasih buat Bu Euis, Mbak Iin, dan para terapis di poli rehabilitasi medik RS dr Sardjito Jogjakarta. Tetap semangat karena pekerjaan kalian bernilai ibadah. Lemah teles, Gusti Allah sing mbales. Oh ya, dan terima kasih juga buat BPJS.**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H