Dara terdiam di kursinya. Wajahnya memucat. Tangannya yang bertumpu di lutut, sedikit gemetar. Sisa air mata terlihat di pipinya.
Aku memegang tangannya yang dingin. Lalu memeluk pundaknya.
Dara mengangkat tangan dan menggosokkan ke dadanya, yang aku yakin masih berdebar keras karena kejadian yang baru saja menimpanya.
Aku sudah memintanya minum segelas air. Dara juga sudah bercerita dengan terbata-bata kepadaku. Aku yakin walau hatinya masih resah, namun ia sudah lebih mendingan.
Aku masih di ruanganku tadi, ketika WA Dara masuk.
"Kak..."
Hanya satu kata menyapaku. Aku langsung menuju ruangannya, karena tak biasa-biasanya ia hanya mengetik sepotong kata tak bermakna.
Saat itulah kulihat Dara seperti mayat hidup. Tangan mengepal menggenggam ponsel. Andai ponsel itu pisang goreng, pasti sudah menetes semua minyaknya karena diremas sedemikian rupa.
Dara dapat chat dari Miskan. Atau seseorang yang mengaku Miskan.
Lelaki itu TTM Dara sekian tahun lalu. Setahuku mereka sudah tidak ada hubungan apapun.