4. Selain proses review yang lama, proses terbit di penerbit mayor juga memerlukan waktu yang relatif lama, karena menunggu antrean buku lain yang akan diterbitkan (1 -- 2 tahun, bahkan lebih dari itu). Proses terbit penerbit indie, cukup singkat.
5. Penerbit mayor biasanya membantu promo dan distribusi buku. Penerbit indie biasanya hanya melakukan promo terbatas di medsosnya saja, tapi tidak melakukan distribusi buku ke toko-toko buku.
Sekarang kembali ke judul, bagaimana cara menerbitkan buku di penerbit mayor?
1. Pertama, kita harus sudah memiliki naskah buku utuh.
2. Pastikan penerbit mayor yang kita sasar, menerima genre naskah yang akan kita ajukan/tawarkan.Â
Maksudnya misal kita ingin menerbitkan naskah genre fantasi hantu-hantu, kita harus tahu penerbit mana yang kira-kira mau menerbitkannya.Â
Kalau kita kirim ke penerbit Indiva, berarti kita salah sasaran, karena Indiva anti menerbitkan genre fantasi hantu-hantu.Â
Bagaimana saya bisa tahu? Ya karena saya sering membaca postingan di medsos penerbit Indiva.Â
Jadi sebelum menyasar suatu penerbit, cari-cari info dululah tentang penerbit itu. Cari websitenya atau medsosnya dan kulik semua informasi di sana.
3. Jika sudah mendapatkan penerbit sasaran, kirim naskahmu melalui email penerbit tersebut. Alamat emailnya mana? Kan, tadi sudah mengulik website dan medsos si penerbit, pasti ada alamat emailnya di sana.Â
Kalau belum yakin, kita bisa mengirim DM (direct message) pada admin penerbit tersebut. Kita bisa menanyakan alamat email, sekalian menanyakan apakah kita bisa mengirimkan naskah genre tertentu ke sana.Â