Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

7 Alasan Mengapa Perempuan Indonesia Harus Nonton "Kartini"

1 September 2021   15:37 Diperbarui: 1 September 2021   17:57 1504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun kemudian ketika ia telah menemukan jati dirinya dan tahu apa yang ia mau, Kartini mulai menentukan langkah yang tak mudah. Ia merekrut adik-adiknya sebagai pengikut kesetaraan gender seperti dirinya. Ia berani menyuarakan pendapat-pendapatnya. Ia ingin mengubah kondisi perempuan bangsanya.

Jadi, perempuan Indonesia, kita harus mengikuti sifat dan sikap Kartini. Ia berani karena ia yakin apa yang ia lakukan itu benar.

3. RM Sosrokartono, pembuka pintu dunia Kartini

Sosok kakak laki-laki Kartini ini digambarkan tidak terlalu mendominasi film. Namun ialah tokoh penting di balik perkembangan pemikiran Kartini. Saat hendak berangkat studi ke Belanda, RM Sosrokartono memberikan kepada adiknya yang suka membangkang itu, kunci lemari kamarnya -- yang penuh buku-buku tebal. 

Mulailah Kartini melahap bacaan yang pelan-pelan mengukir pemikiran dan pendiriannya. Kartini yang penuh semangat mengirimkan surat ucapan terima kasih pada kakaknya, menyatakan bahwa buku-buku kakaknya sungguh sangat menginspirasi.

Satu kalimat kakaknya untuk Kartini, " ... buku-buku itu tidak berarti jika hanya bermanfaat bagi dirimu sendiri, kau harus berbagi..." Kartini mengangguk penuh tekad yang menyala-nyala.

Scene ini entah bagaimana membuat dada saya berdebar. Bertanya, apa yang sudah saya lakukan dengan ilmu yang sudah saya reguk selama ini. Apakah saya sudah berbagi dengan sepenuh usaha seperti Kartini? Apakah kamu juga sudah, wahai perempuan Indonesia?

4. Kartini Penuntun Jiwa Merdeka Adik-Adiknya

Ketika tiba saat kedua adik perempuannya masuk pingitan dan tidur dalam satu kamar dengannya, Kartini senang sekali. Awalnya dia bergaya cuek dan menggojlok adiknya dengan menyuruh mereka berdua bersimpuh dengan tangan menyembah di atas kepala sampai pegal. Lalu dengan ringan dia bilang:

" ... di kamar ini, aku penguasa. Kamu berdua harus nurut sama aku. Panggil aku Kartini saja ..."

Kartini menyerahkan buku-buku tebal yang sudah dibacanya, agar dibaca juga oleh kedua adiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun