2. Pemeliharaan Bangunan dan Material
Jika akhirnya pengguna dan penyedia jasa proyek konstruksi memutuskan untuk menghentikan proyek konstruksi untuk sementara waktu, maka diperlukan kegiatan pemeliharaan terhadap material yang sudah ada dan bangunan yang sudah terlanjur dikerjakan.Â
Hal ini diperlukan agar bangunan yang sudah terlanjur dikerjakan tersebut tidak mengalami kerusakan atau pengurangan kualitas jika sudah saatnya proyek konstruksi dilanjutkan kembali setelah mengalami penghentian selama beberapa waktu.
Kegiatan pemeliharaan ini tentunya memerlukan biaya lagi selain daripada yang dicantumkan di kontrak awal yang tentunya akan merugikan para pengguna dan penyedia jasa  konstruksi.Â
Karena seperti yang kita ketahui kegiatan pemeliharaan bangunan dan material membutuhkan biaya yang cukup besar. Hal ini juga membuat para pengguna dan penyedia jasa  konstruksi merasa bimbang untuk mengambil keputusan.
3. Minat untuk melakukan pembangunan
Melihat krisis yang terjadi saat ini dimana ekonomi melemah, banyak pebisnis atau perusahaan lainnya yang tadinya ingin memberikan investasi terhadap pembangunan menjadi mengalokasikan biaya investasi menjadi biaya untuk mempertahankan bisnis atau perusahaan yang sedang mereka pegang sendiri.Â
Selain perusahaan, pemerintah juga sudah mulai memindahkan sejumlah alokasi pendanaan proyek infrastruktur menjadi untuk kebutuhan yang lebih mendesak, seperti bantuan sosial ke daerah-daerah terpencil.
Bukan hanya untuk proyek berskala besar, untuk pembangunan berskala kecil seperti pembangunan rumah atau renovasi rumah juga mengalami penurunan minat oleh para pelanggan.Â
Hal ini diakibatkan ketidakpastian kondisi yang membuat orang-orang harus menyimpan banyak uang untuk dapat bertahan hidup apabila nantinya terjadi krisis yang lebih parah lagi.Â
Ditambah lagi, akibat dari adanya pandemi virus Corona ini, banyak orang-orang yang terpaksa di PHK karena perusahaan tidak mampu menampung dan memberikan gaji kepada setiap pekerja akibat kurangnya orang-orang yang mau berbelanja.Â