Mentimun atau yang biasa disebut timun merupakan salah satu komoditi pangan yang sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia saat ini. Timun masuk ke dalam sayuran paling dicari sebagai pendamping makanan utama seperti lalapan pada santapan ayam bakar, acar timun pada martabak telur dan lain sebagainya. Selain makanan, timun juga dimanfaatkan sebagai jus yang memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh.
Saking banyaknya restoran, rumah makan dan pengusaha catering yang membutuhkan timun sebagai pendamping makanan utama, semakin tinggi permintaan masyarakat terhadap timun dipasaran. Hal ini membuat timun memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan cukup stabil/
Tanaman timun juga sangat mudah untuk dibudidayakan, sehingga peluang usaha menjadi seorang petani timun semakin terbuka lebar.
Sebelum memulai usaha bercocok tanam timun, ada beberapa persiapan yang perlu Anda lakukan, antara lain sebagai berikut:
1. Persiapan Lahan
Sebelum digunakan, lahan untuk penanaman tanaman timun sebaiknya diolah dulu menggunakan traktor atau dibajak. Bisa juga dengan cara mencangkul tanah tersebut agar gembur dan membuat tanaman timun Anda tumbuh secara maksimal.
Timun biasa ditanam pad atanah yang dibuatkan gundukan panjang untuk menghindari timun terendam air saat hujan datang.
2. Persiapan bibit
Pilihlah benih berkualitas dan bersertifikat yang sudah teruji. Selain itu sesuaikan dengan target pasar Anda. Misalnya Timun Stevi dari PT Clause Indonesia dan didistribusikan oleh PT Tri Berkat Agro. Tanaman ini memiliki ciri bentuk buah silindris memanjang dengan diameter 5 -- 5,63 cm dan panjang 23,68 hingga 24,91 cm. Berat rata-rata buah timun stevi adalah 369,75 hingga 411 gram dengan estimasi hasil panen 39,71 hingga 50,03 ton per hektare.
Selain unggul dari segi fisik, timun stevi juga memiliki umur panen lumayan singkat, yaitu 34 hingga 35 hari setelah tanam.
Sebelum ditanam, rendam benih selama 15 menit didalam air. Buang benih yang terapung karena dipastikan benih tersebut berkualitas jelek.