Jika saja Ibu A mau mencoba terlebih dahulu dengan mendorong kuat atau mengetuk pintu untuk memastikan kondisi di dalam kamar mandi.Â
Maka skenarionya tidak berakhir seperti itu. Kasihan sekali karakter "aku" ini.
Jika saja Ibu A mau berusaha sejak awal melakukan pengecekan alih-alih berkomentar lama menunggu hal yang tidak ada atau pasti, yang akhirnya membuat karakter si "aku" kepo. Seharusnya tidak akan memakan waktu lama seperti itu.
Jika saja Ibu B mengambil inisiatif untuk membuktikan ada tidaknya orang dalam kamar mandi. Maka betapa malunya berasumsi sendiri tanpa ada bukti.
Apakah mereka salah?
Tidak. Mereka hanya memilih jalan yang lain. Yaitu pindah ke gerbong yang kamar mandinya dipakai mas-mas acuh tak acuh itu. Padahal ada jalan kemudahan bagi mereka di depan mata.
Sekian cerita pendeknya. Sampai jumpa di cerita pendek berikutnya dalam segmen tema "Selalu ada cerita di jalan."Â
*****
Bagaimana para pembaca, cerpennya seru bukan?
Jadi hikmahnya:
Bagi kita yang melihat, kita tidak bisa memaksa atau menuntut pilihan jalan hidup seseorang.