Halo para pembaca Cerpen Kompasiana!
Indahime here.
Kali ini saya mau berbagi cerita pendek bil hikmah dalam segmen tema "Selalu ada cerita di jalan." Selamat membaca!
*****
Suasana pagi di stasiun selalu ramai seperti biasanya. Banyak orang berlalu lalang. Banyak juga yang sedang duduk-duduk menunggu datangnya kereta.Â
Disitulah aku. Duduk di antara kerumunan orang, memakai baju biru dengan rok hitam panjang, tak lupa pula kerudung biru, dan jaket dongker kesukaanku. Aku juga sedang menunggu kereta datang.Â
Ya, aku berencana untuk bertamasya ke kota kakek-nenekku. Mumpung aku dapat cuti kerja seminggu. Asyik banget kan. Tapi saat itu aku belum menyadari bahwa akan ada sesuatu yang terjadi di dalam kereta. Ada apa ini?
Jarak dari kotaku ke kota kakek-nenekku sekitar 720 km panjangnya, bisa menghabiskan hampir sepanjang hari hanya di dalam kereta. Maklum aku naik yang kelas ekonomi. Jadi aku siap sedia membawa camilan, minuman, dan set tempur HP, casan, serta headset untuk nonton film. Maklum aku takut bosan karena naik kereta api antar kota cukup melelahkan juga. Apalagi aku sering bulak-balik ke kamar mandi. Tapi untunglah di setiap ujung gerbong kereta, ada kamar mandinya.Â
Singkat cerita, sekitar pukul 10 pagi, keretaku datang. Aku kemudian bangkit dan bersiap-siap check-in tiket boarding pass. Aku memilih kursi yang agak dekat dengan kamar mandi. Supaya tidak mengganggu penumpang yang lain jika aku bulak-balik kamar mandi.Â
Hari itu suasana cerah. Aku menikmati perjalananku dengan riang gembira. Aku nonton film kesukaanku sembari makan camilan. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Matahari menyinariku melalui jendela kereta. "Sepertinya diluar sana panas banget." Begitu pikirku. Saat itu aku berniat untuk tidur siang sebentar. Tapi tiba-tiba aku mendengar sayup-sayup suara di dekat kamar mandi.Â
Wah ada apa ini?