Mohon tunggu...
Indah Muthiah
Indah Muthiah Mohon Tunggu... Administrasi - Content Writing

Penulis pemula yang sedang belajar story telling dan proofreading. Selalu ingin berbagi cerita yang bil hikmah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ada Orang atau Tidak?

26 Januari 2024   07:00 Diperbarui: 26 Januari 2024   09:46 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku nengok ke belakang kursiku. Di balik pintu gerbong yang tertutup tidak terlalu rapat, aku melihat ada dua orang ibu-ibu sedang menunggu kamar mandi di gerbongku. 

Sekelebat aku juga melihat mas-mas berjalan menuju kamar mandi gerbong satunya. 

Karena aku kepo. Aku berdiri dan membuka pintu gerbong, kemudian mendekati mereka.

Kereta api antar kota kelas ekonomi kadang-kadang pintu kamar mandinya berat untuk ditarik atau didorong. Jadi orang-orang yang mau ke kamar mandi rela mengantri atau memilih ke kamar mandi gerbong lain.

Saat aku pura-pura mau ke kamar mandi dan berdiri di pinggir pintu masuk gerbong kereta, aku mendengar salah satu ibu-ibu—kita sebut saja Ibu A, nyeletuk, "ini lama banget ya, ga keluar-keluar,"

Ibu-ibu satunya lagi—kita sebut saja Ibu B, menimpali, "iya ya, lagi berak mungkin." 

Ku amati, Ibu A ini tidak mendorong sama sekali pintu kamar mandi. Atau sudah mendorong namun kurang kuat. Entahlah.

Tapi beliau seakan-akan sudah yakin di dalam ada orangnya. 

Sepertinya Ibu B juga memikirkan hal yang sama.

Jelas, karena memang pintunya tertutup rapat dalam waktu cukup lama. Ditunggu-tunggu tak kunjung keluar. Aku pun tidak bisa memastikan dengan jelas orang-orang yang keluar masuk gerbongku karena asyik menonton film sembari makan tadi. Jadi aku juga tidak tahu disitu ada orang atau tidak. Bisa jadi orang dari gerbong sebelah memakai kamar mandi di gerbongku. Pada akhirnya aku pun ikut menunggu dan mengantri.

Bermenit-menit pun berlalu. Tiba-tiba mas-mas dari kamar mandi gerbong satunya keluar. Wah ternyata aku benar. Mas-mas ini abis dari kamar mandi juga. Tak lama setelah aku senyam-senyum sendiri karena dugaanku benar. Sekelebat aku mendengar mereka bercakap-cakap lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun