Mohon tunggu...
Indah Fhudzi Fitriyani
Indah Fhudzi Fitriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati

Introvert, menyukai seni lukis dan hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengintrospeksi Mitos Haid yang Masih Beredar di Kalangan Mahasiswi Melalui Pandang Hadis

8 Januari 2024   22:38 Diperbarui: 9 Januari 2024   00:55 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ABSTRAK

 Mitos-mitos tentang haid masih banyak dipercaya oleh sebagian kalangan mahasiswi, salah satunya adalah mitos yang mengharuskan perempuan yang haid untuk mengumpulkan rambut rontok dan potongan kuku untuk disucikan. Mitos ini didasarkan pada pemahaman yang salah tentang sebuah kitab karya Imam Al-Ghazali yang menyatakan bahwa semua bagian tubuh yang terbuang saat berjunub akan dikembalikan di akhirat dan menuntut pertanggung jawaban. Penelitian ini bertujuan untuk meluruskan mitos tersebut dengan menggunakan perspektif hadis sebagai sumber otoritatif dalam Islam. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data dari responden melalui Google Form dan menganalisis hadis-hadis yang relevan dengan masalah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mitos tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dari ayat atau hadis, bahkan bertentangan dengan beberapa hadis yang menjelaskan bahwa haid adalah hal yang alami dan tidak mengurangi kehormatan perempuan. Penelitian ini juga memberikan saran dan rekomendasi untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang haid di kalangan mahasiswi, serta untuk menghapus stigma dan diskriminasi terhadap perempuan yang haid.

Kata Kunci: Haid; Mitos; Perspektif Hadis; Mahasiswi

PENDAHULUAN

 Mitos adalah cerita tradisional yang menjelaskan kepercayaan, adat istiadat, atau fenomena alam suatu masyarakat. Mitos adalah narasi simbolis yang terutama terkait dengan kepercayaan agama dan biasanya tidak diketahui asal-usulnya dan setidaknya sebagian bersifat tradisional. Mitos juga dapat digunakan secara lebih longgar untuk merujuk pada kepercayaan ideologis ketika kepercayaan tersebut merupakan objek dari sebuah kepercayaan semu keagamaan. Dalam penggunaan sehari-hari, "mitos" juga dapat merujuk pada cerita, ide, atau konsep yang diciptakan, atau kepercayaan kolektif yang tidak terbukti atau salah.

 Berdasarkan metadata yang kami peroleh 40% responden masih mempercayai mitos mengenai haid, mitos itu mengenai seorang wanita yang sedang haid diharuskan mengumpulkan rambut rontok dan potongan kuku untuk disucikan, karena dalam mitos yang beredar rambut dan kuku tersebut akan meminta pertanggung jawaban di hari akhir nanti. 

 Mitos ini dikuatkan dengan penggalan kitab Ihya 'Uluum ad-Dien, (2/325) karya Imam Al-Ghazali yang artinya "Tidak sepatutnya seseorang mencukur rambut, memotong kuku, mencukur bulu kemaluannya atau membuang sesuatu dari badannya di saat dia sedang berjunub karena seluruh bagian tubuhnya akan dikembalikan kepadanya di akhirat kelak, lalu dia akan kembali berjunub. Dikatakan bahwa setiap rambut akan menuntutnya dengan sebab junub yang ada pada rambut tersebut" Alasan Al-Ghazali karena di Hari akhir seluruh anggota tubuh manusia akan dikembalikan, itu berarti badan tersebut kembali kepada kita, dan anggota tubuh itu belum terbasahi air sehingga kita masih berstatus junub. Namun alasan Al-Ghazali diatas secara logika pun lemah, karena tidak didukung dengan ayat ataupun juga hadits.

 Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk mencari dan membahas hadis Rasulullah SAW yang bersangkutan dengan mitos larangan saat haid tersebut, penelitian ini juga dilakukan karena masih ada wanita yang mempercayai mitos ini yang kebenarannya sangat diragukan, dan hal tersebut juga dirasa mempengaruhi kebersihan saat haid. 

 Permasalahan utama pada penelitian ini adalah mitos yang beredar dan hadis yang meluruskan kesalahan pada mitos tersebut. Rumusan masalah penelitian ini ialah bagaimana kebenaran yang terdapat pada hadis mengenai rambut rontok dan memotong kuku saat haid. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan memiliki implikasi manfaat sebagai kajian awal mengenai hadis yang meluruskan kesalahan pada mitos larangan saat haid yang masih beredar. Secara praktis, penelitian ini diharapkan memiliki implikasi manfaat untuk pengembangan kajian tentang hadis yang meluruskan kesalahan pada mitos larangan saat haid yang masih beredar.

METODE PENELITIAN

 Metode yang digunakan dalam penelitian yang berjudul "Menanggapi Mitos Mengenai Haid yang Masih Beredar Dikalangan Mahasiswi Dengan Perspektif Hadits" ini adalah deskriptif kualitatif, yang akan mengarah kepada menjabarkan mengenai kebenaran dari mitos saat menstruasi. Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau menjelaskan secara teratur menurut sistem, berdasarkan analisis hadits dan kesahihannya. Dapat dikatakan bahwa metode analisis deskriptif digunakan untuk menguraikan kemudian mendeskripsikan keadaan objek yang diteliti dan menjadikannya pusat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun