METODE
Metode penelitian yang digunakan dalam pembahasan artikel ini adalah dengan mengumpulkan data-data serta informasi melalui bahan bacaan seperti jurnal, artikel serta internet untuk dapat membandingkan serta menjelaskan bagaimana pengaruh media baru dalam membentuk strategi kampanye serta opini public sebagai proses komunikasi politik .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kampanye di era new media seperti sekarang ini dilakukan secara lebih masif melalui internet, sehingga menjadi bagian dari strategi baru. Sebuah blog atau situs web, atau bahkan hanya akun Instagram atau Facebook, bisa digunakan untuk merancang citra pemangku kepentingan kebijakan tertentu. Kemudian terbentang dan digunakan untuk identifikasi ide atau gagasan politik tertentu untuk khalayak atau kelompok tertentu mengharapkan untuk menerima umpan balik, memimpin umpan balik atau umpan balik. kampanye melalui media online kini menjadi jalan kampanye yang paling berhasil oleh hampir semua kelompok kepentingan-kepentingan politik. Bentuk kemasan informasi bervariasi dan berlapis, mulai dari penggunaan website, blog, surat kabar dan majalah online, serta dilengkapi dengan pembuatan akun di jejaring sosial.Â
Semua hal ini itu adalah bagian integral dari pesan kampanye politik biasanya berisi ide ditawarkan oleh kandidat atau partai kebijakan kepada calon pemilih. Pesan biasanya berisi poin-poin diskusi tentang berbagai topik politik. Detail pembicaraan berisi pokok-pokok pikiran kampanye pengiriman diulang berkali-kali untuk menciptakan kesan akhir yang mendalam para pemilih. Kebanyakan kampanye politik ingin mempertahankan gaya penyajian pesan cakupan yang luas sehingga khalayak calon pemilih lebih berpotensi tertarik. Pesan yang dikemas dengan jangkauan terbatas, apalagi sempit, bisa mengurangi minat calon pemilih, dan bahkan memperlambat pengenalan kandidat.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai adanya strategi kampanye secara digital masih menjadi pertimbangan, karena di era new media yang sebagian mengandalkan  media teknologi yang didukung oleh jaringan internet. Mengutip pernyataan dari media berita wahana news.co Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyatakan bahwa mereka bakal menerbitkan peraturan khusus terkait kampanye digital jelang Pemilu Serentak 2024. Namun, strategi kampanye digital dinilai kurang efektif oleh beberapa pakar karena kampanye yang dilakukan menggunakan baliho dan spanduk lebih terasa efektif dibandingkan kampanye melalui media sosial karena media sosial menjadi media yang paling tidak dipercaya publik. Media sosial dirasa tidak selalu bisa untuk diandalkan. Mungkin bisa diandalkan bagi orang-orang yang paham media sosial.
KESIMPULAN
Dalam demokrasi, teknologi digital mendapatkan ruang aktualisasinya. Demokrasi menekankan prinsip kebebasan informasi, yang berarti produk digital mendapatkan ruang prestisius di tengah industri media komunikasi massa. Di panggung media dan sejarah politik, media tidak pernah absen memiliki fungsi penting untuk politik tidak hanya untuk publisitas, tetapi sebagai pilar keempat dalam demokrasi. Strategi komunikasi dalam politik merupakan salah satu kunci keberhasilan sebuah partai politik dalam memenangkan pemilu. Strategi dan komunikasi politik adalah suatu keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan saat ini, guna mencapai tujuan politik pada masa depan. Kampanye membutuhkan saluran dalam praktik penyebarannya, saluran kampanye sebagai segala bentuk media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. New media merupakan media yang menggunakan internet, media online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif, dan dapat berfungsi secara privat maupun publik. Kampanye di era new media seperti sekarang ini dilakukan secara lebih masif melalui internet, sehingga menjadi bagian dari strategi baru.
DAFTAR PUSTAKA
Semetko, H. A., Scammell, M., & Lamahu, G. O. R. (2021). Organisasi Politik dan Kampanye Online: Handbook Komunikasi Politik. Nusamedia.
Heryanto, G. G. (2018). Media Komunikasi Politik. IRCiSoD.