Mohon tunggu...
Indah Anggoro
Indah Anggoro Mohon Tunggu... -

drink coffee and get inspiration ...\r\n\r\nwww.vanilaindah.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Arimbi Menangis

7 Mei 2012   02:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:37 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lihat saja sendiri." Jawab Mas Anang.

"Hmm, biasanya sesibuk apapun juga masih bisa makan siang bareng."

"Dek, aku benar-benar sibuk! Apa kamu harus selalu makan siang sama mas!! Kamu kan bisa makan siang dulu sama yang lainnya!!"

Mataku berkaca-kaca. Tatapan Mas Anang yang penuh kasih seperti biasanya tidak kulihat kali ini. Sorot matanya kali ini benar-benar penuh amarah. Aku hanya bertanya kenapa tiba-tiba dia menjadi sok sibuk dan tidak seperti biasanya, tapi dia malah membentakku.

Aku langsung berlari keluar dari ruangannya, dan dia sama sekali tidak mengejarku. Aku tidak kuat lagi, aku menangis sedeas-derasnya di toilet. Di tempat itu tidak ada seorang pun yang akan melihatku. Seumur-umur aku tidak pernah dibentak seperti itu oleh Mas Anang ...

***

Sudah berhari-hari aku tidak bertegur sapa dengan Mas Anang. Sejak dia membentakku, aku merasa takut dengannya. Walaupun aku rindu dengannya. Perasaanku sangat janggal. Biasanya dia tidak betah bila tidak menelponku atau mengirimiku pesan singkat. Kali ini kami putus komunikasi, kecuali untuk urusan pekerjaan. Akhir-akhir ini sikapnya sangat dingin padaku. Aku tidak mengerti apa maksud Mas Anang tega bersikap seperti ini padaku.

Sepulang dari kantor sore ini aku mendapat SMS dari Mas Anang. Ini SMS pertama yang dia kirimkan sejak kami tidak pernah bertegur sapa. Di SMS itu, Mas Anang mengajakku bertemu di pesisir pantai. Dia bilang ingin berbicara serius denganku.

Hatiku diliputi berbagai pertanyaan. Apa yang sebenarnya akan Mas Anang sampaikan padaku? Apakah dia ingin melamarku di pinggir pantai saat sunset seperti di film-film? Aku tidak mau terlalu berharap. Aku membuyarkan lamunanku dan segera beranjak.

Belum sempat mengganti baju kerjaku, aku langsung meluncur ke pantai dengan menggunakan motorku.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun