Lagi2, iya dengan iKlas menolongku...
Beberapa hari kemudian, Aku dipecat, teman-teman yang dulu sering main kerumahku sudah tidak pernah lagi menyapaku via SMS atau apapun...
Aku ceritakan pada mama, ia tak berkata apa-apa. Iya Hanya tersenyum, mengecup keningku sambil bilang “makan ya nak, mama masak khusus kesukaanmu hari ini”
Yach, namanya Orang tua, selalu saja mau melakukan apapun untuk anaknya, aku minta tolong mama untuk dicarikan kerja baru sama temen-temen mama...akhirnya aku diterima di supermarket teman mama sebagai Supervisior.
Dua hari aku bekerja disitu, motor ku hilang...aku stres berat, mau beli baru uang belum terkumpul...aku setiap pagi membrondong ibuku agar mau meminjam motor tetangga untukku...
Entah dimana rasa malu ibuku ia sembunyikan, ia bersedia meminjam motor tetangga setiap pagi...
Aku memang patut bersyukur punya ibu seperti itu.....
Suatu hari, ibuku tak berhasil meminjam motor tetangga, aku marah besar..aku terpaksa naik angkot, dan tau apa yang terjadi “aku telat”.....aku ditegur abis-abisan oleh pimpinan ku...saat itu aku marah, aku kecewa, merasa bahwa ibu tak mau lagi berkorban untukku..
Pulang kerja, tanpa pikir panjang, ku pegang bahu ibuku, ku tanyakan padanya apa dia tidak sayang aku lagi, kenapa ia membiarkan aku naik angkot sampai aku telat....aku berteriak-teriak..”Jawab ma, sengaja mama ngak mau pinjam motor tetangga hari nie ya, biar adek telat?? Iya? Tega mama sama adek”
Ibuku tak menjawab, tubuhnya gemetar, matanya nanar...
Aku menarik tas dan langsung masuk kamar........