Tahun 2005: Pemerintah Provinsi Banten melakukan renovasi besar, dengan menambah fasilitas modern seperti tempat wudhu dan ruang serbaguna, tanpa menghilangkan unsur sejarah.
5. Fungsi dan Kegiatan Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga memiliki banyak fungsi sosial, pendidikan, dan budaya:
Pusat Dakwah dan Pendidikan: Masjid ini telah menjadi pusat pendidikan Islam sejak awal. Kegiatan seperti pengajian rutin, ceramah agama, dan program hafalan Al-Qur'an untuk anak-anak dan remaja terus dilakukan hingga kini.
Tempat Konsolidasi Perjuangan: Pada masa penjajahan, masjid ini menjadi tempat berkumpulnya para pejuang, seperti Ki Wasyid, yang memimpin Perang Cilegon pada tahun 1888 melawan penjajah Belanda.
Pusat Kegiatan Sosial: Masjid ini juga digunakan untuk kegiatan sosial seperti pemberian zakat, pembagian sedekah, dan kerja bakti untuk memperkuat solidaritas di kalangan masyarakat sekitar.
6. Tradisi Ramadan dan Wisata Religi
Selama Ramadan, suasana di sekitar Masjid Agung Banten sangat meriah. Pasar dadakan muncul di sekitar masjid, menjual berbagai makanan khas untuk berbuka puasa. Tradisi ini menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.
Selain itu, banyak pengunjung yang memilih untuk berbuka puasa bersama di halaman masjid. Masjid seringkali menyediakan takjil gratis bagi jamaah, yang semakin memperkuat rasa solidaritas. Masjid ini menjadi tujuan wisata religi yang tidak hanya memberi pengalaman spiritual, tetapi juga kenangan berharga bagi setiap pengunjung.
Kesimpulan