Public relation merupakan cara bagus meningkatkan visibilitas dan membangun kredibilitas. Memanfaatkan ini bisa menjangkau khalayak luas dan menciptakan dampak positif terhadap diri.
Mengembangkan rencana public relation membutuhkan penelitian dan perencanaan. Mulailah dengan membuat daftar tujuan dan sasaran. Teliti media dan influencer yang akan meliput cerita kamu. Terakhir, buat konten menarik yang berpotensi menggaet audiens.
Membangun kemitraan dengan perusahaan lain
Bermitra dengan perusahaan lain memungkinkan voice artist memasuki pasar baru serta mengembangkan jaringan. Mulailah meneliti bisnis mana yang sesuai dengan layanan. Setelah membangun partnership, pastikan menjaga alur komunikasi tetap terbuka dan memelihara hubungan.
Peluang apa yang ada untuk independen voice artist?Â
Independent voice artist kini memiliki kesempatan yang sama dengan mereka yang tergabung perusahaan atau agensi. Tidak hanya itu, pekerjaan ini terbukti menyenangkan sekaligus menguntungkan. Seperti dilansir dari Bunny Studio, Gallup berpendapat pada tahun 2018 bahwa sekitar 36% orang Amerika adalah pekerja independen.
Voice over adalah teknik perekaman suara yang kemudian digunakan dalam berbagai media, baik audiovisual maupun audio saja. Produk ini hampir setua bioskop serta radio. Kini digunakan pula untuk tujuan komersial, seperti narasi, iklan, korporat dan film.
Seorang voice artist harus memainkan karakter atau bagian tertentu sesuai dengan naskah. Ini bisa juga dilakukan oleh pekerja independen kesempatan untuk bersinar. Terlebih jenis pekerjaan tersebut bisa dilakukan di mana saja dengan dukungan teknologi, seperti perangkat keras serta software.
Oleh sebab itu, voice artist independen terus berkembang biak dengan cepat secara eksponensial. Di era di mana teknologi digunakan secara masif, maka para pekerja lepas ini berpeluang untuk dikenal oleh banyak orang.
Apakah ada program pelatihan khusus untuk calon pengisi suara profesional?Â
Permintaan voice over yang meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan perkembangan teknologi. Produk sulih suara pun semakin beragam, tidak terpaku pada film saja melainkan juga digunakan untuk komersial, korporat, game hingga narasi.
Semua itu juga membutuhkan voice actor baik independen maupun yang tergabung dengan agensi. Karena pekerjaan semakin beragam, maka mereka juga dituntut untuk profesional. Dalam artian bisa memeragakan segala karakter yang dibutuhkan sesuai naskah.
Tidak heran bila kemudian lahir berbagai program pelatihan khusus untuk calon pengisi suara profesional. Mereka ditempa dan dituntut memiliki kemauan belajar demi memiliki suara yang unik dan terus mengasah keahlian. Tentu saja ini juga sepaket dengan training akting sebagai penunjangnya.
Beruntung di masa teknologi canggih seperti saat ini, muncul pelatihan online, yang mana peserta tidak harus datang ke lokasi melainkan bisa dilakukan dimana saja. Beberapa dari itu ada yang tanpa dipungut biaya atau berbayar.