Setelah Luluk memutuskan untuk mundur, aku dan Maria memulai hubungan baru kami. Kami tahu perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi kami siap menghadapi segala rintangan bersama. Cinta Maria yang tulus dan sabar membuatku semakin menghargainya. Kami berjanji untuk tidak menyembunyikan apapun lagi dan selalu jujur satu sama lain.
Namun, kebahagiaan kami tidak bertahan lama. Beberapa minggu kemudian, aku mulai menerima pesan-pesan misterius yang mengungkapkan hal-hal negatif tentang Maria. Aku tahu ini bukan kebetulan. Ada seseorang yang mencoba menghancurkan hubungan kami.
"Aku tahu siapa yang mengirim pesan ini, Jo," kata Maria suatu hari. "Ini pasti dari mantan pacarku yang tidak terima aku bersamamu."
Kami memutuskan untuk menghadapi orang tersebut. Dalam pertemuan yang tegang, mantan pacar Maria akhirnya mengakui perbuatannya. Dia masih mencintai Maria dan tidak bisa menerima kenyataan bahwa Maria telah pindah hati.
"Aku minta maaf, Jo, Maria. Aku tidak seharusnya mencampuri urusan kalian. Aku hanya tidak bisa menahan perasaanku," katanya dengan nada menyesal.
Setelah konfrontasi itu, hidup kami menjadi lebih tenang. Aku dan Maria semakin yakin bahwa kami memang ditakdirkan untuk bersama. Kami merencanakan masa depan kami dengan penuh semangat dan cinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H