Aku mencoba berbicara dengannya, tetapi Roy sudah hilang kendali. Dia menyerang dengan pisau, dan dalam upaya melindungi Anisa, aku terluka parah. Darah mengalir deras dari lukaku, dan aku merasakan dunia menjadi gelap.
Aku terbangun di rumah sakit dengan Anisa di sampingku. Wajahnya penuh dengan kekhawatiran dan air mata. "Kamu aman sekarang, Rian. Terima kasih sudah melindungiku," bisiknya.
Meski terluka, aku merasa damai. Aku tahu Anisa adalah segalanya bagiku. Kasih sayang dan kesabarannya telah menyelamatkanku dari kegelapan, dan meski aku hampir kehilangan nyawa, aku tidak menyesal sedikit pun.
Hari-hari berlalu, dan aku sembuh dari luka fisikku. Namun, luka di hatiku telah sembuh lebih cepat, berkat kasih sayang Anisa. Kami akhirnya bersama, dan aku berjanji pada diriku sendiri untuk selalu mencintai dan melindunginya, seperti dia telah melindungi hatiku dengan kasih sayangnya.
Jakarta, Juli2024