Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aksa dan Arka Melawan Pasukan Mongolia

6 Juli 2024   17:28 Diperbarui: 6 Juli 2024   17:30 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah berhasil membebaskan ayah mereka, Adipati Smaradhana, Aksa dan Arka bergabung dengan pasukan Bhayangkara yang dipimpin oleh Patih Gajah Mada. Pasukan Bhayangkara dikenal sebagai kekuatan elite kerajaan Majapahit, dan Patih Gajah Mada adalah seorang pemimpin yang tangguh dan bijaksana.

Patih Gajah Mada menyambut kedatangan Aksa dan Arka dengan penuh hormat. Ia telah mendengar tentang keberanian mereka dalam menyelamatkan ayah mereka dan yakin bahwa kehadiran mereka akan memberikan semangat baru bagi pasukan Bhayangkara.

"Aksa, Arka, kalian telah membuktikan keberanian kalian. Kita membutuhkan prajurit seperti kalian untuk menghadapi ancaman pasukan Mongolia. Bersiaplah, kita akan segera menghadapi mereka di medan perang," kata Patih Gajah Mada dengan tegas.

Dengan semangat yang berkobar, Aksa dan Arka bergabung dengan pasukan Bhayangkara yang sedang mempersiapkan diri untuk pertempuran besar. Mereka berlatih keras setiap hari, memperkuat keterampilan bela diri dan strategi perang mereka. 

Pada hari yang telah ditentukan, pasukan Bhayangkara bergerak menuju medan perang di perbatasan kerajaan. Patih Gajah Mada memimpin dengan penuh keyakinan, memberikan arahan dan strategi yang matang. Pasukan Majapahit bersiap menghadapi gelombang serangan dari pasukan Mongolia yang dipimpin oleh panglima perang mereka yang kejam.

Pertempuran dimulai, teriakan perang yang menggema di udara. Pasukan Bhayangkara berjuang dengan gigih, melawan musuh dengan segenap kekuatan. Aksa dan Arka berada di garis depan, menunjukkan keberanian dan keterampilan yang luar biasa. Mereka bertarung bahu-membahu dengan pasukan Majapahit.

Dalam pertempuran sengit itu, Aksa dan Arka menggunakan taktik kalajengking. Mereka menyusup ke belakang garis musuh, menghancurkan persediaan dan logistik pasukan Mongolia. Dengan serangan yang terkoordinasi, mereka berhasil memecah konsentrasi musuh dan melemahkan kekuatan mereka.

Patih Gajah Mada, melihat keberanian dan kecerdikan Aksa dan Arka, merasa semakin yakin bahwa mereka adalah kunci kemenangan dalam pertempuran ini. Ia mengarahkan pasukan Bhayangkara untuk fokus pada titik-titik lemah pasukan Mongolia, memanfaatkan setiap peluang untuk menyerang dengan efektif.

Hari berganti malam, pertempuran terus berlanjut. Pasukan Majapahit berjuang tanpa henti, menolak untuk menyerah. Aksa dan Arka tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan, semangat mereka tetap menyala-nyala. Mereka bertekad untuk melindungi tanah air mereka dari ancaman pasukan Mongolia.

Pada suatu titik kritis dalam pertempuran, Patih Gajah Mada memberikan arahan khusus kepada Aksa dan Arka. "Kita harus membunuh panglima perang Mongolia. Itu akan mematahkan semangat pasukaannya. Aksa, Arka, aku percayakan tugas ini kepada kalian."

Dengan tekad yang bulat, Aksa dan Arka bergerak maju, mencari panglima perang Mongolia di tengah kerumunan prajurit. Pertarungan sengit terjadi ketika mereka menemukan target mereka. Panglima perang Mongolia, Aksa dam Arka segera melakukan penyerangan.

Pertarungan mereka berlangsung dengan kecepatan dan ketangkasan yang luar biasa. Serangan demi serangan dilancarkan. Aksa dan Arka berhasil menghindari setiap pukulan dan membalas dengan pukulan dan tendangan. Dengan kerja sama yang sempurna, mereka akhirnya berhasil melumpuhkan dan membunuh panglima perang Mongolia di tengah medan perang.

Kabar tentang terbunuhnua panglima perang mereka menyebar dengan cepat di antara pasukan Mongolia. Semangat mereka runtuh, dan mereka mulai dipukul mundur dari medan perang. Pasukan Bhayangkara, dipimpin oleh Patih Gajah Mada, mengambil alih arena medan pertempuran dan melancarkan serangan terakhir yang mematilan.

Pasukan Majapahit berhasil menghancurkan pasukan Mongolia dari wilayah Majapahit. Semua pasukan Mongol dibantai, hanya disisakan 3 orang dan mereka dibuat cacat lalu disuruh pulang ke kerajaan mongolia, sebagai pesan agar Mongolia jangan berani mengusik Majapahit. Kemenangan ini memberikan kebanggaan bagi seluruh prajurit. Aksa dan Arka diakui sebagai pahlawan yang berperan penting dalam kemenangan ini.

Patih Gajah Mada mengumpulkan seluruh pasukan Bhayangkara dan memberikan pidato penuh inspirasi. "Hari ini, kita telah menunjukkan bahwa Majapahit adalah kerajaan yang kuat dan tak terkalahkan. Keberanian dan pengorbanan kalian akan selalu dikenang. Aksa, Arka, kalian telah membawa kehormatan besar bagi kita semua."

Aksa dan Arka berdiri dengan gagah di antara pasukan Majapahiy. Mereka merasa lega telah melindungi tanah air dari serangan Mongolia. Namun, mereka juga tahu bahwa perjuangan mereka belum berakhir. Masih banyak ancaman yang harus dihadapi, dan mereka siap untuk melanjutkan petualangan dan perjuangan mereka demi keadilan dan perdamaian di seluruh Nusantara.

https://bit.ly/KONGSIVolume1

Ig:pulpen
Ig:pulpen

Ig:pulpen
Ig:pulpen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun