Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aksa dan Arka Melawan Pasukan Mongolia

6 Juli 2024   17:28 Diperbarui: 6 Juli 2024   17:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah berhasil membebaskan ayah mereka, Adipati Smaradhana, Aksa dan Arka bergabung dengan pasukan Bhayangkara yang dipimpin oleh Patih Gajah Mada. Pasukan Bhayangkara dikenal sebagai kekuatan elite kerajaan Majapahit, dan Patih Gajah Mada adalah seorang pemimpin yang tangguh dan bijaksana.

Patih Gajah Mada menyambut kedatangan Aksa dan Arka dengan penuh hormat. Ia telah mendengar tentang keberanian mereka dalam menyelamatkan ayah mereka dan yakin bahwa kehadiran mereka akan memberikan semangat baru bagi pasukan Bhayangkara.

"Aksa, Arka, kalian telah membuktikan keberanian kalian. Kita membutuhkan prajurit seperti kalian untuk menghadapi ancaman pasukan Mongolia. Bersiaplah, kita akan segera menghadapi mereka di medan perang," kata Patih Gajah Mada dengan tegas.

Dengan semangat yang berkobar, Aksa dan Arka bergabung dengan pasukan Bhayangkara yang sedang mempersiapkan diri untuk pertempuran besar. Mereka berlatih keras setiap hari, memperkuat keterampilan bela diri dan strategi perang mereka. 

Pada hari yang telah ditentukan, pasukan Bhayangkara bergerak menuju medan perang di perbatasan kerajaan. Patih Gajah Mada memimpin dengan penuh keyakinan, memberikan arahan dan strategi yang matang. Pasukan Majapahit bersiap menghadapi gelombang serangan dari pasukan Mongolia yang dipimpin oleh panglima perang mereka yang kejam.

Pertempuran dimulai, teriakan perang yang menggema di udara. Pasukan Bhayangkara berjuang dengan gigih, melawan musuh dengan segenap kekuatan. Aksa dan Arka berada di garis depan, menunjukkan keberanian dan keterampilan yang luar biasa. Mereka bertarung bahu-membahu dengan pasukan Majapahit.

Dalam pertempuran sengit itu, Aksa dan Arka menggunakan taktik kalajengking. Mereka menyusup ke belakang garis musuh, menghancurkan persediaan dan logistik pasukan Mongolia. Dengan serangan yang terkoordinasi, mereka berhasil memecah konsentrasi musuh dan melemahkan kekuatan mereka.

Patih Gajah Mada, melihat keberanian dan kecerdikan Aksa dan Arka, merasa semakin yakin bahwa mereka adalah kunci kemenangan dalam pertempuran ini. Ia mengarahkan pasukan Bhayangkara untuk fokus pada titik-titik lemah pasukan Mongolia, memanfaatkan setiap peluang untuk menyerang dengan efektif.

Hari berganti malam, pertempuran terus berlanjut. Pasukan Majapahit berjuang tanpa henti, menolak untuk menyerah. Aksa dan Arka tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan, semangat mereka tetap menyala-nyala. Mereka bertekad untuk melindungi tanah air mereka dari ancaman pasukan Mongolia.

Pada suatu titik kritis dalam pertempuran, Patih Gajah Mada memberikan arahan khusus kepada Aksa dan Arka. "Kita harus membunuh panglima perang Mongolia. Itu akan mematahkan semangat pasukaannya. Aksa, Arka, aku percayakan tugas ini kepada kalian."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun