Aku memegang tangan ibu dan tersenyum. "Aku sudah memaafkan kalian, Bu. Aku hanya ingin ibu sembuh."
Ibu meneteskan air mata. "Maafkan ibu, Rina. Ibu sangat menyesal."
"Sudahlah, Bu. Yang penting sekarang adalah ibu sembuh. Aku dan Budi akan selalu mendukung kalian."
Setelah pertemuan itu, aku merasa beban di hatiku perlahan terangkat. Aku menyadari bahwa kebahagiaan sejati bukan hanya tentang memiliki orang yang kita cintai, tetapi juga tentang merelakan dan memaafkan. Aku menemukan kedamaian dalam hatiku dan menjalani hidup dengan penuh syukur.
Cerita ini mengajarkan bahwa cinta tidak selalu berakhir seperti yang kita harapkan, tetapi dengan hati yang ikhlas dan penuh kasih, kita bisa menemukan kebahagiaan yang sejati. Aku merelakan Arif demi ibu, dan pada akhirnya, aku menemukan kebahagiaan yang lebih besar bersama Budi. Kehidupan terus berjalan, dan aku bersyukur atas segala pelajaran yang telah kupetik sepanjang perjalanan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H