Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Depresi Karena Dendam Masa Lalu yang Memisahkan Kita

26 Juni 2024   10:14 Diperbarui: 26 Juni 2024   10:22 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sari akan selalu menjadi bagian dari Bima. Kenangan mereka adalah harta yang tidak akan pernah ia lupakan. Meski kepergian Sari meninggalkan luka yang dalam, Bima tahu bahwa ia harus terus hidup. Ia menulis sebuah novel yang didedikasikan untuk Sari, sebuah cerita tentang cinta dan kehilangan, tentang perjuangan melawan kegelapan.

Pada akhirnya, Bima belajar bahwa cinta tidak selalu bisa menyelamatkan, tetapi cinta bisa memberikan kekuatan untuk bertahan. Kehidupan akan terus berjalan, dengan segala suka dukanya. Bima menemukan bahwa meskipun Sari telah pergi, cinta mereka akan selalu hidup dalam hatinya, memberikan cahaya dalam setiap langkah yang ia ambil.

Di suatu pagi yang cerah, Bima berdiri di depan makam Sari, membawa sebuah bunga mawar putih. Ia menunduk, meletakkan bunga itu dengan lembut, dan berbisik, "Aku akan selalu mencintaimu, Sari. Terima kasih telah menjadi bagian dari hidupku."

Bima berbalik, berjalan meninggalkan makam itu dengan hati yang sedikit lebih ringan. Ia tahu, Sari akan selalu bersamanya, dalam setiap cerita yang ia tulis, dalam setiap lukisan yang ia lihat, dan dalam setiap langkah yang ia ambil menuju masa depan.

Bandung, 1993

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun