Mohon tunggu...
Inas Sajidah
Inas Sajidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Ngelana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Teori Perkembangan Kognitif Piaget?

13 Juli 2023   16:41 Diperbarui: 13 Juli 2023   16:51 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu teori perkembangan kognitif Piaget?

Kita tidak dilahirkan dengan kemampuan kognitif seperti mengakui perspektif orang lain, berpikir secara logis atau simbolis yang mewakili objek dalam pikiran kita. Kemampuan ini dikembangkan saat kita tumbuh dan belajar tentang dan mengalami dunia. Piaget menguraikan empat tahap perkembangan kognitif, tahap sensorimotor, tahap pra-operasional, tahap operasional konkret, dan tahap operasional formal. Pada setiap tahap, anak-anak harus mengatasi kesalahan kognitif tertentu dan mencapai hasil perkembangan tertentu untuk maju ke tahap berikutnya.

Bagaimana anak-anak belajar? Implikasi pendidikan dari teori Piaget

Piaget berpendapat bahwa anak-anak membangun pemahaman mereka tentang dunia berdasarkan pengalaman mereka. Dengan berinteraksi dengan lingkungan, mereka menciptakan kerangka kerja tentang bagaimana dunia bekerja. Kerangka kerja ini disebut skema .

Seorang anak dapat belajar melalui pengalaman bahwa jika mereka memelihara kucing, ia mendengkur, tetapi jika mereka bermain dengan kucing, mereka mungkin akan dicakar. Sekarang ketika mereka melihat kucing yang berbeda, mereka memiliki kerangka kerja tentang bagaimana berinteraksi dengannya dan ekspektasi tentang apa yang mungkin terjadi.

Piaget menggambarkan tiga proses yang bersama-sama menciptakan model bagaimana anak belajar.

  • Asimilasi - Anak-anak menggunakan pengetahuan masa lalu dan skema yang ada untuk berinteraksi dengan lingkungan dan melakukan tugas dengan sukses.
  • Akomodasi - Ketika informasi baru ditemui oleh anak-anak yang tidak sesuai dengan skema mereka yang ada, anak-anak mengubah skema mereka untuk memasukkan bukti baru.

Seorang anak mungkin mengembangkan skema bahwa buah itu manis setelah mencicipi pisang dan anggur, ketika anak mencicipi lemon, yang tidak manis, mereka harus mengubah skema mereka tentang buah.

  • Ekuilibrasi mengacu pada pencapaian keseimbangan antara pengetahuan batin dan lingkungan melalui asimilasi dan akomodasi, jadi melalui penerapan skema yang sudah ada sebelumnya dan pembelajaran berdasarkan pengalaman baru.

Teori konstruktivisme Piaget dalam pendidikan

Teori Piaget memiliki implikasi pendidikan yang penting. Untuk mengefektifkan kesempatan belajar, mereka perlu mendorong akomodasi dengan menantang skema anak-anak yang sudah ada sebelumnya, serta mempertimbangkan kesiapan anak-anak untuk memastikan mereka memahami informasi baru.

Anak-anak belajar ketika skema mereka ditantang

Dengan asumsi bahwa anak secara aktif membangun pengetahuan baru dalam proses interaksi dengan lingkungannya, pendidikan seharusnya memfasilitasi rasa ingin tahu, penemuan dan belajar melalui pengalaman.

Untuk mengembangkan pemahaman tentang konsep-konsep baru, anak-anak harus belajar melalui pengalaman alih-alih disajikan dengan fakta untuk dihafal. Pengalaman baru memungkinkan untuk membuat kesalahan dan belajar darinya.

Diskusi dengan teman sebaya juga efektif untuk pembelajaran. Mereka dapat mengungkapkan informasi baru yang saling bertentangan, yang kemudian dapat digunakan anak-anak untuk mengembangkan pengetahuan mereka.

Pembelajaran yang berpusat pada anak

Anak-anak secara bertahap mengembangkan kemampuan kognitif. Selain itu, anak yang berbeda dapat berkembang dengan kecepatan yang berbeda.

Tingkat kesulitan aktivitas dan tantangan harus disesuaikan dengan kemampuan anak saat ini untuk memahami dunia .

Pendidik harus menyiapkan berbagai tantangan untuk anak-anak di berbagai tingkat perkembangan alih-alih menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua.

Lebih bermanfaat bagi anak-anak jika pendidik membekali mereka dengan alat untuk belajar dan berkembang di dalam maupun di luar kelas daripada menyajikan fakta kepada mereka.

Kesiapan

Anak-anak seharusnya tidak diharapkan untuk mengingat informasi yang belum dapat mereka pahami karena mereka belum mengembangkan kemampuan kognitif untuk melakukannya.

Anak-anak di tahap pra-operasional sering tidak mengerti bahwa jika suatu objek berubah tampilannya, objek itu tetap sama. Jika mereka melihat bola plastisin diratakan, mereka menyimpulkan bahwa bola sekarang terbuat dari plastisin yang lebih sedikit. Menggunakan hukuman dan hadiah untuk memaksakan jawaban yang benar pada anak, bahwa bola tetap sama, ketika mereka belum bisa memahami konsep ini mungkin akan membuat mereka bingung objek mana yang sama.

Berdasarkan teori Piaget, tes formatif dapat menjadi alat yang berguna untuk menilai pemahaman awal dan kesiapan anak untuk mempelajari informasi baru.

Namun, pengujian standar bukanlah metode yang efektif untuk menilai pengetahuan. Tes standar hanya berfokus pada apakah anak mengetahui jawaban yang benar, tetapi tidak menilai apakah anak benar-benar memahami konsep atau apakah mereka hanya menghafal fakta.

Pengaruh teori Piaget pada praktik pendidikan

Teori Piaget telah mengubah cara kita memikirkan dan merancang pendidikan. Di banyak negara, standar pendidikan sekarang mempertimbangkan implikasi pendidikan dari teori Piaget. Namun, pendekatan yang berpusat pada anak dan berfokus pada pengalaman belum menjadi kenyataan di berbagai latar pendidikan.

  • Pendidikan harus memperhitungkan kesiapan anak

Hal ini dapat diketahui dengan pendidik memulai pembelajaran dengan asesmen formatif -- menilai pengetahuan anak saat ini tentang buah dan sayur. Pertanyaan yang diajukan bisa untuk mengidentifikasi buah-buahan atau meminta mereka menggambar buah dan sayuran yang berbeda.

Konsep seperti piramida makanan harus dijelaskan dengan kata-kata yang familiar bagi anak-anak, dan aktivitas harus sesuai dan mudah dipahami berdasarkan kemampuan kognitif mereka.

Daftar pustaka

https://www.researchgate.net/publication/338676106_PERKEMBANGAN_KOGNITIF_MENURUT_JEAN_PIAGET_DAN_IMPLIKASINYA_DALAM_PEMBELAJARAN

Hasan, P.B.A. 2006. Psikologi Perkembangan Islami. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/558951/mod_resource/content/1/Kognitif%20Piaget_OK.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun