" Okee siap, Â boss Awan" jawabnya sambil tersenyum.
Awan dan Jani berangkat sekolah bersama menggunakan motor ala Dilan. Awan sengaja membeli motor seperti motor dilan yang suka dipakainya untuk menjemput Milea. Entah kenapa Awan memang suka meniru tingkah atau adegan yang ia tonton di film-film favoritnya.
Bagi jani itu tidak masalah, selagi masih positif dan tidak mengganggu atau memberatkan orang lain hehee. Malah ia suka dengan hal konyol yang sering Awan lakukan kepadanya. Menurutnya ia adalah seorang sahabat terkonyol, terlucu, terbaik, ter-terr deh pokonya yang pernah datang di kehidupan Jani.
...Bel istirahat pun berbunyi....
Awan menghampiri Jani ke tempat duduknya dengan membawa dua buah box makan yang telah mereka beli tadi pagi. Saat teman Jani dan teman Awan pergi ke kantin untuk makan. Mereka malah asik makan nasi box itu dikelas. Awan pun menyiapkan dan membuka makanannya.
" Ini tuan putri, selamat makan yaaa. "
" Selamat makan juga raja, " jawabnya sambil mengambil makanan untuk dimasukannya kemulut yang tak tahan lagi dengan demoan cacing-cacing diperutnya hehee.
" Jani berdoa dulu! " tersenyum mengingatkan.
" Pimpin sama kamu dong "
" Yaudah deh, Â bismillahirohman nirohim allahuma barik lana fima razak tana wakina adza banar. "
" Aamiin. "
Tak satu orang yang bilang mereka itu sahabat tapi kok kaya pacaran, jani dan awan pun sudah tak aneh lagi mendengar orang-orang disekitarnya mengejeknya. Romantis banget sihh katanya, Jani dan Awan tak ambil pusing dengan omongon teman-temannya. Mereka sepakat kalau apa yang diomongin orang lain tidak sesuai dengan realitanya yaa biarin aja, tohh orang-orang pun tidak tau semua tentang kita.