Mohon tunggu...
Inas Atikah
Inas Atikah Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

SMAN 1 PADALARANG

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jani dan Awan

3 Februari 2020   09:25 Diperbarui: 3 Februari 2020   09:20 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikelas Jani merupakan salah satu mahasiswa yang cukup aktif, ia selalu bertanya apabila ada dosen yang menjelaskan sesuatu dengan tidak rinci. Sebenarnya Jani mempunyai target untuk lulus lebih awal dari standar waktu yang telah ditetapkan. Jani ingin segera menyelesaikan kuliahnya dan kembali bertemu bersama Awan. Jani juga sengaja menyibukkan dirinya dengan berbagai organisasi supaya Jani tidak terlalu ingat kebersamaanya bersama Awan dulu, Jani selalu sedih bahkan sampai menangis jika teringat Awan, tapi Jani tidak pernah menunjukkan kesedihan itu kepada siapapun. Jani selalu berdoa agar Awan disana selalu diberi kesehatan, keamanan dan kebahagiaan.

Begitu pun dengan Awan yang tak kalah sibuknya sebagai anak mahasiswa kedokteran. Awan pun selalu serius dalam mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh dosen, karna Awan juga sama ia ingin segera menyelesaikan per kuliahan ini dengan sebaik dan semaksimal mungkin agar hasil nya juga memuaskan. Selain menjadi mahasiswa Awan juga bekerja sampingan, ia membuka praktik les untuk anak-anak SD dan SMP. 

Sebenarnya ia tidak punya rencana untuk menjadi guru les privat tapi apa daya, ada seseorang yang menawarkan dan meminta Awan untuk mengajar beberapa anak-anak yang rumahnya tidak jauh dengan kost Awan. Tentu saja Awan tidak akan menolak dan menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia gunakan uang tersebut untuk manambah-nambah keperluannya sehari-hari juga tak lupa sebagian uangnya selalu ia sisihkan untuk ditabung.

Tak terasa enam tahun pun telah terlewati. Sekarang mereka tengah berada di Bandung, tempat asal mereka. Kini dua insan tersebut telah memiliki profesi nya masing-masing, Jani seorang banker dan Awan seorang Dokter. Mereka mengadakan sebuah pertemuan di suatu Caf outdoor yang begitu romantis dengan pemandangan bukit nan indah. Mereka saling bertukar cerita tentang keseharian mereka disana sampai tak kenal waktu. Di akhir cerita tiba-tiba suasana menjadi hening dan terdengar sebuah iringan biola dengan lagu klasik, lalu dengan segera tangan Awan menunjukan sebuah kotak dan berkata

"Will you marry me?"

"OMG Awan, this is really a surprise. I cant believe you will do it. Its really right?" Kata Jani dengan pipi memerah dan mata berbinar-binar.

"Yes Jani Im serious, aku selalu mencintaimu dalam setiap waktu, aku mencintaimu dalam setiap kegiatanku, aku tidak pernah berpikir akan ada wanita lain yang menggantikan posisimu di hatiku, karena kamu cuma satu Jani, untukku. So, how the answer?" Ungkap Awan dengan serius sembari tetap menggenggam tangan Jani.

"Yes Awan. I will  dengan singkat dan tegas sambil mengeluarkan air mata bahagia.

"Jan, masa nangis sih?" mengusap air mata Jani.

"Ini tuh air mata bahagia Awan, Mr Awan kuuu. Karena aku sangat bahagia akhirnya kita kembali lagi dan tak akan pernah terpisah. Tak perlu menahan lagi untuk rindu, tak perlu khawatir ketika tak di dekat, tak perlu curiga ketika tak bertukar kabar. I'm so happy you know"  balas Jani sambal merengek.

"I know Jani, I love you" mengecup kening Jani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun