Lalu, apakah kemudian tidak ada pembelian terbaik? Tentu ada! Apakah selalu sebanding? Tidak juga, terkadang tidak sesuai antara ekspektasi dengan realita, seperti ini:
1. Pembelian terbaik
Saya pernah mendapatkan harga terbaik saat memesan hotel. Memang dilakukan jauh-jauh hari, meskipun saat itu masa liburan sekolah bersamaan libur lebaran yang biasanya mahal dan sulit, tetapi karena ada diskon saya bisa berlibur seminggu di Bali bersama keluarga, menginap di hotel bintang 3 yang nyaman di kelasnya.Â
2. Pembelian termurah
Pembelian termurah yang pernah saya lakukan adalah ketika membeli parfum mobil yang hanya seharga Rp2.700,- per botol.Â
Memang botolnya kecil, tetapi parfum ini saya pernah beli sebelumnya dari teman di kantor seharga Rp25.000,- per botol. Saya tidak tahu persis apakah yang beli online palsu atau isinya lebih sedikit, tetapi jika dilihat dari kemasan sama saja.
Jika dibandingkan dengan ongkir, harga tersebut malah lebih mahal ongkirnya. Namun online shop sering sekali menggratiskan ongkir bagi pelanggannya, dan biasanya saya membeli kalau pas ada promo gratis ongkir pula.
3. Pembelian mengecewakan
Pembelian sepatu dengan model yang menarik, warna bagus, ukuran sesuai, tetapi sayang ketika dipakai terasa tidak nyaman. Entah kaki saya atau bahan sepatunya yang salah.Â
Pada akhirnya sepatu itu hanya saya pakai sekali dua kali. Setelah itu dikasihkan ke mang rongsok yang biasa lewat depan rumah saja.
Pengalaman-pengalaman di atas, membuat saya lebih selektif dalam membeli melalui online. Yang kira-kira ada kemungkinan bahannya bisa jadi tidak sesuai harapan, atau kenyamanan  pemakaian menjadi penting, lebih baik membeli secara offline.