1. Guru dan sekolah
Guru sebagai pengajar dan pendidik adalah orang tua di sekolah yang tidak saja memberi/mengajarkan ilmu pengetahuan kepada siswa tetapi juga  mendidik anak agar memiliki perilaku dan sikap yang baik,  memiliki adab dan akhlak yang baik. Dengan demikian lembaga pendidikan akan menghasilkan murid-murid yang pandai secara intelektual, dan juga memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Kita tahu bahwa para ahli berpendapat, kecerdesan emosional yang justru berpengaruh secara signifikan dalam keberhasilan kehidupan anak.
Langkah-langkah konkrit yang harus dilaksanakan guru dan sekolah adalah :
a. Memiliki tata tertib sekolah yang komprehensif;
Tata tertib yang disusun harus lengkap, yang mengatur tentang kedisiplinan dan aturan perilaku/kode etik baik bagi siswa maupun guru-gurunya. Kedisiplinan mengatur tentang waktu belajar yang harus ditaati, seragam sekolah yang harus dipakai, potongan rambut, dan lain-lain. Sedangkan dalam aturan perilaku/kode etik diatur mengenai bagaimana perilaku siswa saat berinteraksi dengan guru, siswa dengan tenaga kependidikan, siswa dengan masyarakat yang ada di lingkungan sekolah serta siswa dengan sesama siswa.Â
b. Penegakan aturan secara konsisten
Tata tertib sudah disusun, aturan perilaku/kode etik sudah dibuat, maka harus diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen. Harus dilakukan pembiasaan yang benar di sekolah, tidak permisif dan diskriminatif dalam penegakan aturan. Mekanisme reward and punishment dapat diterapkan agar siswa merasakan bahwa perbuatan yang dilakukan sebanding dengan akibat/dampak yang diterima.
c. Guru harus mengenali siswanya
Setiap guru, khususnya wali kelas dan guru BP, wajib mengenali siswanya secara pribadi. Kita mengenal istilah  know your customer dalam dunia usaha, dan ini sangat bagus untuk diterapkan di sekolah. Dengan mengenal siswanya secara pribadi, mengerti karakternya, mengerti kekurangan dan kelebihan siswa maka  guru dapat memperlakukan siswa atau melakukan intervensi dengan cara yang tepat jika ditemukan ada siswa yang bermasalah. Dengan kyc yang baik, guru  dapat merasakan adanya perubahan sikap pada siswa yang menghadapi permasalahan dan ini menjadi alarm bagi guru untuk memberikan perlakuan khusus kepada siswa, agar permasalahan tidak berkembang tapi dapat diselesaikan sesegera mungkin.
Bagi siswa, dikenali oleh gurunya apalagi secara pribadi (bukan hanya kenal nama atau hafal wajah) itu sangat menyenangkan. Hal itu merupakan sebuah bentuk perhatian dan rasa sayang. Jika sudah muncul rasa ini pada siswa, merasa diperhatikan dan disayangi, maka akan timbul rasa tidak enak jika siswa hendak berbuat yang aneh-aneh, yang melanggar aturan dan kode etik.Â
d. Teladan