Anomali cuaca akibat El Nino diperkirakan masih akan berlangsung di Indonesia. Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kondisi El Nino masih akan berlangsung hingga akhir Oktober. Selanjutnya, pada bulan November akan terjadi transisi musim kemarau ke musim hujan.
El Nino merupakan merupakan fenomena iklim yang dapat memengaruhi pola cuaca di berbagai wilayah. El Nino dapat menimbulkan dampak yang beragam di seluruh belahan dunia. Di kawasan Amerika Latin, El Nino menyebabkan peningkatan curah hujan. Tapi di Indonesia, El Nino menyebabkan berkurangnya curah hujan.
Penyebab El Nino
El Nino terjadi akibat fenomena alam berupa pemanasan suhu laut di atas kondisi normal di Samudra Pasifik bagian tengah. Pemanasan suhu laut ini menyebabkan meningkatnya petumbuhan awan di wilayah tersebut. Alhasil, curah hujan di Indonesia menjadi berkurang.
Rata-rata, El Nino terjadi setiap 2-7 tahun sekali dan dapat berlangsung selama 18 bulan. Namun, terjadinya perubahan iklim menyebabkan anomali El Nino semakin meningkat menjadi setiap 2-3 tahun sekali. Selama episode El Nino. Pola normal prespitasi tropis dan sirkulasi atmosfer akan terganggu, sehingga menyebabkan terjadinya aneka peristiwa iklim ekstrem di seluruh dunia.
Dampak El Nino
El Nino yang saat ini masih berlangsung di Indonesia telah memberikan dampak yang serius. Indonesia, yang berada di kawasan tropis dan menjadi perlintasan arus lintas telah terdampak global oleh El Nino mulai dari sektor perikanan hingga sektor pertanian. Berikut ini adalah sejumlah dampak yang dipengaruhi oleh El Nino.
1.Kekeringan
Dampak utama El Nino adalah kekeringan yang diakibatkan berkurangnya curah hujan di beberapa wilayah. Kekeringan yang disebabkan oleh El Nino dapat mengurangi ketersediaan air irigasi dan menyebabkan kegagalan panen serta penurunan produksi tanaman. Sebab, tanaman pertanian membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan dan produksi yang optimal.
2.Kualitas Tanaman Menurun
Kondisi cuaca ekstrem akibat El Nino, seperti suhu yang tinggi dan kekurangan air, dapat menyebabkan penurunan kualitas tanaman. Buah-buahan dan sayuran yang tumbuh dalam kondisi tidak ideal cenderung memiliki ukuran yang lebih kecil, rasa yang kurang enak, dan kualitas buruk secara keseluruhan.