"Keiyashi Kimitaru."
"Wui, Jepang banget namanya!"
"Yang asli Jepang itu bokap."
"Ooh... gitu. Aku Gleiv Anthony, anak sembilan F," ujarnya seraya mengulurkan tangan.
Kusambut uluran tangannya walau dengan perasaan grogi.
"Wah, nama kamu kebarat-baratan juga ya?"
"Yah, umumnya orang Indonesia kan gitu. Suka nama-nama orang barat. Termasuk bonyok-ku."
"Keiya, sini dong...! Bantuin!" teriak Fincha.
Aku mulai sadar kalau obrolanku dengannya agak lama. Perasaan takut kalau semua orang mengira aku suka dia, muncul lagi."
"Iya, Fin! Udah dulu ya, Gleiv," kataku seraya berlalu meninggalkannya.
Tampaknya kata "Gleiv" masih terasa aneh untuk kuucapkan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!