"Udahlah, nggak usah merendah!"
"Bukannya gitu. Kalau dibilang unggulan sih masih belum pantas buat kelas sembilan D. Anak-anak sembilan D kan juga pernah nglakuin kesalahan dan pernah dapat nilai jelek juga."
"Ya...tapi kan kalau dibandingin sama kelas lain, kelas kamu tuh rata-rata IQ-nya termasuk tinggi."
Aku hanya tersenyum simpul. Tidak tahu harus menjawab apa.
"NUN kamu pasti tinggi, donk!" katanya lagi.
"Ya... gitu, deh."
"Gitu gimana? Pasti memuaskan, ya?"
"Aku sih bakalan puas kalau dapat nilai sempurna. Tapi udahlah, nggak usah dibahas lagi."
"Oya, nama kamu siapa?"
"Keiya," jawabku singkat.
"Keiya siapa?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!