Mohon tunggu...
Irenna M
Irenna M Mohon Tunggu... Penulis - human

master none

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kaya Dadakan

6 September 2022   18:51 Diperbarui: 6 September 2022   18:53 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mbah, saya datang kemari," ujar Asep dengan suara bergetar. "Sesuai janji, saya dan Ki Geni. Kami mepersembahkan tiga orang yang lahir di hari Jum'at Kliwon."

"Hah? Maksud lo apa?" pekik Uyo dengan napas memburu cepat. Kakinya gemetaran, peluh keringat memenuhi dahinya. Tak tak hanya Uyo, Ucok dan Damar pun sudah hampir mati ketakutan.

"Mohon terima, Mbah," lanjut Asep tidak mempedulikan ucapan Uyo.

Deru petir menggelegar. Kilatnya saling bersautan, membentuk cahaya terang menerangi kegelapan. Sosok tinggi besar datang dari balik pohon randu besar itu. HAHAHAHA... suara tawanya hampir membuat gendang telinga pecah. Uyo, Ucok dan Damar sudah tergeletak lemas diselimuti ketakutan. Pohon jati yang jadi sandaran pun tiba-tiba hancur bagai debu berterbangan hanya dengan jentikan jari sosok tinggi besar itu.

"L---lo siapa?!" Uyo memberanikan diri bertanya di sisa kewarasannya. Peduli setan, jika memang ini takdirnya, tak lama lagi ia juga akan mati.

"Greweno, penguasa hutan ini." Lagi-lagi suara itu seperti ingin merobek gendang telinga manusia. Semakin bicara, semakin berdarahlah telinga mereka.

"Jangan bicara lagi, Bajingan! Bisa-bisa kuping gua congek!" Asep berkata kasar. Ia pun sama sakitnya.

"Brengsek! Masih berani lo maki-maki gua?" Uyo tak kalah kesal. "Lo udah jebak kita ke sini. Sebenernya rencana lo apa, sih?"

"Kemiskinan buat gua menderita dan gila. Cara satu-satunya yang paling mudah adalah bersekutu dengan Jin. Dan syarat utama dari perjanjian ini, gue perlu lo semua untuk dijadikan tumbal."

"Bajingan! Biadab! Lo udah nipu kita semua!" teriak Ucok sambil menangis.

"Itu salah kalian sendiri. Hari gini mana ada kaya cuma-cuma? Apalagi percaya harta karun?! Andai saja ada di nusantara ini, pemerintah mungkin udah gali buat bayar utang negara. Berpikirlah rasional dikit. Kalau mau kaya, ya lo usaha!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun